Senin, 30 Juni 2014

Pemimpin dalam Islam | Pemimpin yang baik akan berpengaruh terhadap kebaikan bangsa dan negrinya.

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Pemimpin dalam IslamPemimpin yang baik akan berpengaruh terhadap kebaikan bangsa dan negrinya.

Coba perhatikan perkataan Fudhail bin Iyadh rahimahullah ini!

"Seandainya saya memiliki doa yang dikabulkan, saya tidak akan memperuntukkannya kecuali untuk penguasa."

Lalu beliau ditanya : "Wahai Abu Ali (kunyah Fudhail bin Iyadh)!, jelaskanlah hal ini kepada kami!"

Beliau pun menjawab : "Seandainya saya menjadikannya untuk penguasa, kemudian mereka menjadi baik, maka bangsa dan negri pun akan menjadi baik."

Dari perkataan ini ada beberapa faidah yang bisa diambil:
  • Pengaruh kebaikan pemimpin terhadap kebaikan rakyatnya. Hal ini tidak bisa dinafikan jika kita bandingkan dengan kepala rumah tangga yang merupakan bentuk miniatur dari sebuah kepemimpinan negara yang tidak kita pungkiri bahwa jika seorang kepala rumah tangga itu baik, maka pengaruhnya akan dirasakan oleh anggota keluarganya. Dan sebagian salaf berkata kepada anaknya : "Sungguh aku akan memperbanyak shalatku, demi kebaikanmu!"
  • Pentingnya mencari atau mengangkat pemimpin yang baik untuk kebaikan rakyatnya!
  • Kekuatan doa dalam melahirkan pemimpin yang baik. Karena semua kebaikan kembali kepada Allah. Dialah yang memberikan kebaikan kepada siapa yang Dia kehendaki dan sebaliknya.
  • Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah dalam kondisi masyarakat yang rusak sekalipun. Lihatlah bagaimana Allah mengutus Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam khairul anam (sebaik-baik makhluk) yang membawa penerang di tengah kegelapan masyarakat jahiliyah.
Ya Allah ! Limpahkanlah rahmat-Mu kepada kami, tunjukilah para pemimpin kami ke jalan yang diridhai-Mu, dan angkatlah diantara hamba-hamba-Mu yang lemah dan berlumuran dosa ini seorang pemimpin yang senantiasa membimbing kami kepada kebaikan.. Aamiin ya Rabb

(By: Ridwan Abu Raihana) : https://www.facebook.com/pusatalquranindonesia?fref=nf

mari share artikel ini .......

Ramadhan | Pembentukan Manusia Taqwa

Kumpulan Cerita Islam (KCI):  Ramadhan | Pembentukan Manusia Taqwa

Ramadhan adalah bulan yang selalu ditunggu tunggu umat islam didunia, karena pada bulan ini sedikitnya 3 kejadian besar yang ada pada bulan Ramadhan ini.
1. Bulan Turunnya Al-Qur'an Nur Karim
2. Bulan dengan malam Seribu Bulan (Malam Lailatul Qodar)
3. Bulan Syafaat dan Rahmat.
Ramadhan ini juga sebagai pembentukan pribadi pribadi menuju taqwa sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya : 
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian shaum (puasa) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa”.
 (Q.S. Al-Baqarah [2] : 183).

Kata يَاأَيُّهَا merupakan kata panggilan. Dalam bahasa Arab disebut harfun nida’ حرف النداء (kata panggilan). Ia sama dengan kata “Yaa”. Atau dalam bahasa Indonesia, “Hai” atau “Wahai”.

Dalam Al-Qur’an, ditemukan penggunaan kata “Yaa ayyuha”, seperti pada kata “Yaa ayyuhalladzina amanu,” “Yaa ayyuhan naas,” “Ya ayyuhan nabiy”, “Ya ayyuhal mudats-tsir”, “Ya ayyuhal muzzammil”, dan lainnya. Artinya sama, berupa panggilan kepada pihak-pihak tertentu. Biasanya, jika seseorang dipanggil, dia akan bersungguh-sungguh menyambut panggilan itu.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala memang telah memperhitungkan bahwa yang bersedia memikul perintah-Nya untuk menjalankan puasa Ramadhan hanyalah orang-orang yang beriman. Karena ibadah puasa ini adalah suatu perintah yang cukup berat menurut fisik nafsu manusiawi, disebabkan membutuhkan pengorbanan kesenangan diri dan kebiasaan setiap hari.

Karena itu, orang yang merasa di dalam dirinya ada iman, orang yang mengaku beriman kepada Allah sebagai Tuhannya, tentu dia akan bersedia mengubah kebiasaannya, menahan lapar dan dahaga, serta mengendalikan nafsunya demi memenuhi panggilan ilahi ini, yakni melaksanakan puasa secara penuh selama bulan Ramadhan.

Di dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, melalui surat Al-Baqarah ayat 183 ayat Allah Subhanahu Wa Ta’ala berbicara kepada orang-orang beriman dan memerintahkan shaum kepada mereka.

Pembentukan Manusia Taqwa

Tujuan disyari’atkannya puasa Ramadhan adalah : لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ  “agar kalian bertaqwa”.

Ujung ayat ini merupakan tujuan puasa yakni mempersiapkan diri untuk menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah (taqwallah). Caranya adalah dengan meninggalkan keinginan yang mudah didapat dan halal, demi menjalankan perintah-Nya. Dengan demikian mental kita terlatih di dalam menghadapi godaan nafsu syahwat yang diharamkan, dan kita dapat menahan diri untuk tidak melakukannya.

Tidak sedikit manusia tergelincir ke jurang neraka akibat tidak dapat mengendalikan hawa nafsu dirinya, terutama yang dilakukan oleh mulut dan kemaluannya.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits :

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ

Artinya : 
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya tentang penyebab yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga. Maka beliau menjawab, “Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak yang baik”. Dan beliau ditanya tentang penyebab yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka. Beliau menjawab, ”Mulut dan Kemaluan.”
(HR At-Tirmidzi dari Abu HurairahRadhiyallahu ‘Anhu).

Maka menjadi sangat jelas bahwa tujuan utama puasa Ramadhan dengan latihan pengendalian diri seperti disebutkan pada ujung akhir ayat 183 surat Al-Baqarah, adalah agar yang melaksanakannya menjadi orang bertaqwa.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyatakan bahwa hanya amalan orang yang bertaqwa sajalah yang diterima di sisi-Nya.

إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Artinya : 
“Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa”. 
(Q.S. Al-Maidah [5] : 27).

Taqwa secara bahasa bermakna : hati-hati, waspada, menjaga, takut. Ada pun taqwa secara istilah bermakna : mentha’ati Allah dan tidak memaksiati-Nya, mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya, mensyukuri nikmat Allah dan tidak mengkufuri-Nya, atau dengan kata lain menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu berkata, bahwa taqwa dengan sebenar-benar taqwa adalah taqwa dengan jihad di jalan-Nya dengan sebenar-benar jihad, tidak takut terhadap celaan orang-orang yang mencela.

Dengan makna taqwa tersebut maka shoimun (orang-orang yang berpuasa) terdidik untuk senantiasa berjihad menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjauhi meninggalkan segala larangan-Nya.

Shoimun akan terbiasa untuk selalu waspada, menjaga diri, dan berhati-hati terhadap sesuatu, yakni berhati-hati terhadap rambu-rambu syariat yang telah ditetapkan Allah berupa perintah dan larangan. Sebagaimana Umar bin Khattab ketika ditanya tentang taqwa, beliau mengatakan, “Apakah kamu pernah melewati jalanan yang berduri?” Si penanya menjawab, ”Ya”. Beliau balik bertanya, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Orang itu menjawab, “Jika aku melihat duri, maka aku menyingkir darinya, atau aku melompatinya atau aku tahan langkah”. Maka berkata Umar, ”Seperti itulah taqwa.”

Secara lebih luas taqwa bermakna menjalankan segala kewajiban dan nawafil-Nya (ibadah tambahan), serta menjauhi semua larangan dan perkara syubhat (samar-samar), mafsadat (merusak), lagha (sia-sia), dan makruh (tidak disukai).

Taqwa menjadi wasiat abadi karena mengandung kebaikan dan manfaat yang sangat besar bagi terwujudnya kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Taqwa merupakan kumpulan dari semua kebaikan dan pencegah segala kejahatan.

Dengan taqwa pula harta menjadi barakah, ilmu menjadi manfaat, hidup menjadi bermakna, berbobot dan berkualitas. Dengan taqwa niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan ke luar, dan dengan takwa Allah akan memberikan rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.

Manfaat Taqwa
1. Orang yang bertaqwa akan mendapat petunjuk untuk Segala kehidupannya
2. Orang yang bertaqwa akan mendapat rezeki dari yang tidak ia sangka sangka
3. Orang yang bertaqwa akan ditinggikan derajatnya disisi Allah Ta'ala
4. Orang yang bertaqwa akan di tinggikan dearajatnya dari sesama manusia lainnya
5. Orang yang bertaqwa akan selamat dunia dan akhirat

Semoga kita dapat meraih gelar taqwa sebagai hasil shaum Ramadhan kita. Amin ya Robbal ‘Alamin.

Rabu, 25 Juni 2014

La Monumental | ARENA ADU BANTENG TERBESAR BARCELONA AKAN JADI MASJID

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : La Monumental | ARENA ADU BANTENG TERBESAR BARCELONA AKAN JADI MASJID

Barcelona, 27 Sya’ban 1435/25 Juni 2014
Bangkitkan kejayaan Islam di Dunia, Emir Qatar dikabarkan telah menyetujui pengeluaran dana sebesar 2,2 miliar Euro (atau 2,99 miliar Dolar AS) untuk mengubah arena adu banteng La Monumental Barcelonamenjadi sebuah masjid berkapasitas 40.000 orang.

Masjid ini akan menjadi yang terbesar di Eropa pada 2020, jika dewan kota setempat menyetujui proyek tersebut, lapor Russia Today seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (25/6).

Bangunan akan mencakup 300m menara tinggi di mana mungkin menjadi yang terbesar ketiga di dunia setelah yang di Mekkah dan Madinah, lapor Koran Spanyol 20 Minutos mengutip sumber-sumber yang dekat dengan proyek tersebut.

Masjid juga akan memiliki gedung pertemuan, pusat pengajian, perumahan untuk 300 orang, dan sebuah museum seni serta sejarah Islam.

Media tersebut menambahkan, meskipun belum ada konfirmasi secara tertulis, Grup Balana di Barcelona telah menyetujui penjualan arena adu banteng itu. Tahap berikutnya dikabarkan mereka akan membahas proyek dengan dewan kota untuk mendapatkan perizinan.

Menurut Departemen Statistik Dewan Kota Barcelona, setidaknya 500.000 Muslim tinggal di Barcelona pada 2012. Tapi dengan jumlah yang besar tersebut, kota ini memiliki hanya beberapa tempat kecil untuk beribadah bagi umat Islam.

“Warga harus bangga bahwa umat Islam mengubah tempat penderitaan banteng (karena diadu) menjadi pusat spiritual,” kata pemilik Barcelona Arabic Book Shop, Mowafak Kanfach, menambahkan “Undang-undang mengatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk beribadah di tempat yang bermartabat, bukan di tempat komersial.”

Bangunan yang dikenal dengan nama The Plaza Monumental de Barcelona dibuka pada 1914, telah digunakan untuk acara konser internasional para selebriti, termasuk The Beatles, Tina Turner, Rolling Stones dan Bob Marley. Karena larangan adu banteng di Catalonia pada 2010, tempat itu tidak digunakan lagi untuk hal itu.

Rencana untuk mengubah arena adu banteng menjadi masjid bukanlah kali pertama terjadi di kota itu. Pada 2004, Arab Saudi melakukan negosiasi dengan pemerintah kota setempat untuk mengubah arena adu banteng Las Arenas. Namun, rencana ditunda karena akhirnya dewan Barcelona memutuskan untuk membangun sebuah pusat perbelanjaan bukan masjid di lokasi tersebut.(T/P03/R2)

Intan Dwi | KISAH MANTAN WANITA PUNK YANG MENJADI MUJAHIDAH DA'WAH

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Intan Dwi | KISAH MANTAN WANITA PUNK YANG MENJADI MUJAHIDAH DA'WAH

Kisah Intan Dwi, Mantan Punkers yang meninggalkan Atribut Punk dan Istiqomah Menutup Aurat.

Alkisah tahun 2007-2008. Wanita bernama lengkap Intan Dwi ini mengalami pemberontakan batin.

Sebagai akibatnya, gadis kelahiran 24 April 1995 jarang pulang ke rumah. Kalaupun pulang, paling cepat biasanya hanya dua minggu sekali.

Musik punk dan kehidupan jalanan akhirnya menjadi pilihan hidupnya saat itu. Jiwa pemberontakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dirinya.

“Itu gaya hidupnya,” jawab Intan seperti dirilis hidayatullah.com saat ditanya tentang alasannya tertarik menjalani hidup sebagai anak punk.

Intan bercerita, selama nge-punk ia tinggal tak menentu. Tidur di jalanan mulai dari jalur Sukabumi, Cibinong hingga Ciawi Puncak Bogor Jawa Barat. Mengamen, bersenang-senang dengan rekan-rekannya sebagai sesuatu yang ia jalani, setelah ia terpengaruh dari gaya hidup band-band punk. Ia menyebut band seperti Rancid, Ramones hingga Sex Pistols.

Rupanya takdir berkata lain. Titik jenuh menghampirinya di tahun 2010, setelah selama 2009 dia mengalami proses pertempuran batin. Rasa bosannya membuat dia membutuhkan suasana baru dari sekitar mengamen, makan, senang-senang. Intan mulai tersadarkan ketika Allah Subhana Wa Ta’alah mempertemukan dia dengan komunitas bernama Punk Muslim.

“Semua ini karena do’a dari orangtua,” jelas gadis yang bisa bermain gitar ini.

Di Punk Muslim, dia mulai mengikuti pengajian rutin bersama teman-teman barunya. Mulai dari belajar membaca Al-Qur’an hingga materi-materi akiidah Islamiyah seperti; marifatullah, marifatul rasul dan fiqih wanita dan nilai-nilai agama lainnya.

“Banyak banget perubahan, terutama mungkin dari keluarga lebih memerhatikan, dan tetangga lebih segan ke kita. Sekarang juga semakin banyak teman, semakin menambah wawasan jadi bisa tahu dunia lain juga,” jelasnya di sela-sela Aksi Peduli Rohingya,saat itu Kamis (26/07/2012).

Sejak pilihannya untuk meninggalkan punk, Intan bukan hanya meninggalkan atribut punk, tapi dia juga istiqomah dalam menutup aurat. Jilbab panjang hingga ke pinggang. pakaian lebar menemani rok panjang dan kaos kakinya lengkap ke mana-mana.

Sekarang, tak terlihat lagi lekuk-tubuh seperti dulu ketika dia biasa memakai celana jins ketat. Yang tersisa hanya telapak tangan dan wajah yang penuh senyum nan anggun.

Intan mengaku, apa yang telah ia rasakan dalam beragam bentuk pengalaman itu membuatnya sadar betapa cintanya Allah dalam hidupnya melalui hidayah ini.

Ramadhan ini adalah yang ketiga kali dia sudah bersama keluarga, setelah sebelumnya tak pernah menjalankan ibadah puasa dan tak pernah menikmati Ramadhan di rumah secara khusyu’.

Saat ini, Intan akan selalu memanfaatkan Ramadhan untuk memuhasabah dirinya.

Dari Ramadhan pula, dia belajar membuka mata hati untuk mendekatkan diri pada Allah Subhanahu Wata’ala, karena dengan Ramadhan ia jadi tahu bagaimana menyelami makna hidup.
“Aku mau meneruskan sekolah, lalu kuliah dan pengen lebih mengejar cita-cita dan memperbaiki diri lebih baik lagi dari sebelumnya,” jelas gadis yang bercita-cita menjadi psikolog ini.

Punk Muslim

Sebagaimana diketahui, Punk Muslim adalah sebuah komunitas yang didirikan oleh Almarhum Budi Chaeroni. Budi yang juga seorang anak punk tiba-tiba mendapatkan hidayah dari Allah. Dalam hidayahnya Budi ingin mengajak teman-teman punk-nya untuk belajar mengaji dan mendekatkan diri pada Islam.

Budi meninggal pada tahun 2007 dalam sebuah kecelakaan motor yang sebabkan dia mengalami pendarahan otak. Setelah kepergian Budi, Punk Muslim tetap berjalan diteruskan oleh sahabat-sahabatnya.

Intan, adalah salah satu dari ragam warna anak-anak punk yang akhirnya bisa mengerti arti Islam dalam hidup. Bukan hanya meninggalkan punk, Intan juga sudah meninggalkan bermusik dan hingga hari ini istiqomah dengan menutup aurat.

Ia telah membuat punk menjadi lebih mengenal Islam dan Muslim, sebelum kata Muslim itu justru membunuh punk itu sendiri dan bagaimana hanya cukup total menjalani hidup sebagai seorang Muslim. Inilah gaya hidup sejati dan terakhir seorang Intan saat ini.

“Islam Is My Life, Is My Way, Is My Attitude!,” ujarnya.

hidayatullah | Voice Of Muallaf

Semoga bermanfaat juga Meng Inspirasi, Raih amal kebajikan dengan membagikan note kisah nyata saudari kita mantan anak punk ini,

Team Muslim

Senin, 23 Juni 2014

UNTUKMU SAUDARIKU | Kisah Seorang Istri Sholihah

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : UNTUKMU SAUDARIKU | Kisah Seorang Istri Sholihah

Bukan hanya pekerjaan yang haram yang dapat mengakibatkan tidak diterimanya shalat, masih ada hal lainnya. Di antaranya adalah TIDAK DITERIMANYA SHALAT SEORANG ISTRI yang tidak mentaati suaminya dalam perkara yang ma'ruf (kebaikan).

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


ثَلاَثَةٌ لاَ تُجَاوِزُ صَلاَتُهُمْ آذَانَهُمْ: الْعَبْدُ الْآبِقُ حَتىَّ يَرْجِعَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ، وَإِمَامُ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُوْنَ

"Ada tiga golongan yang SHALAT MEREKA TIDAK MELEWATI TELINGA-TELINGA MEREKA, yaitu budak yang melarikan diri dari tuannya sampai ia kembali kepada tuannya, ISTRI YANG MELEWATI MALAM DALAM KEADAAN SUAMINYA MARAH KEPADANYA, dan seseorang yang mengimami suatu kaum sementara mereka tidak suka kepadanya."

[HR. At-Tirmidzi (no. 360), dihasankan Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, Al-Misykat (no. 1122) dan Shahihul Jami’ (no. 3057)]

Imam Suyuthi rahimahullah berkata dalam Qutun Al-Mughtadzi:

"Maksudnya, shalat mereka tidak diangkat ke langit (tidak diterima oleh Allah), sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:

لاَ نَرْفَعُ صَلاَتَهُمْ فَوْقَ رُؤُوْسِهِمْ شِبْراً

"Kami tidak mengangkat shalat mereka ke atas kepala mereka walau satu jengkal."

"Ini merupakan ungkapan yang menunjukkan tidak diterimanya shalat mereka." [Penjelasan Al-Mubarakfury dalam Tuhfatul Ahwadzi (2/290 – 291)]

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhum, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

اثْنَانِ لاَ تُجَاوِزُ صَلاَتُهُمَا رُؤُوْسَهُمَا: عَبْدٌ آبِقٌ مِنْ مَوَالِيْهِ حَتىَّ يَرْجِعَ، وَامْرَأَة ٌعَصَتْ زَوْجَهَا حَتَّى تَرْجِعَ

"Ada dua golongan yang SHALAT MEREKA TIDAK MELEWATI KEPALA-KEPALA MEREKA (tidak diterima oleh Allah), yaitu budak yang melarikan diri dari tuannya sampai ia kembali kepada tuannya dan ISTRI YANG DURHAKA (TIDAK TAAT) KEPADA SUAMINYA HINGGA IA KEMBALI TAAT."

[HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (4/191), Ath-Thabarani dalam Al-Ausath (no. 3628) dan Ash-Shaghir (no. 478), dishahihkan Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ (no. 136) dan Ash-Shahihah (no. 288)]

Semoga Bermanfaat dan Semoga kita dijauhkan dari sifat durhaka ada dalam diri kita, Aamiin

Team Muslim

Sabtu, 21 Juni 2014

Abdullah bin Amr bish Ash | Menguak Rahasia Amalan Ahli Surga

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Abdullah bin Amr bish AshMenguak Rahasia Amalan Ahli Surga
Abdullah bin Amr bish Ash radhiyallahu ‘anhu heran. Setiap Rasulullah mengabarkan akan ada ahli surga yang muncul, selalu datang seorang laki-laki yang sama. Dan ini ketiga kalinya. Selalu dia, seorang laki-laki dari Anshar, namun tidak terlalu dikenal. 

Abdullah bin Amr yang tidak mengenalnya dengan baik, kemudian berniat menguak rahasia amalan apakah yang telah dikerjakan oleh laki-laki tersebut sehingga ia menjadi ahli surga. Berikut kisahnya dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

عَنْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَطْلُعُ عَلَيْكُمْ الْآنَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَطَلَعَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ تَنْطِفُ لِحْيَتُهُ مِنْ وُضُوئِهِ قَدْ تَعَلَّقَ نَعْلَيْهِ فِي يَدِهِ الشِّمَالِ فَلَمَّا كَانَ الْغَدُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ ذَلِكَ فَطَلَعَ ذَلِكَ الرَّجُلُ مِثْلَ الْمَرَّةِ الْأُولَى فَلَمَّا كَانَ الْيَوْمُ الثَّالِثُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ مَقَالَتِهِ أَيْضًا فَطَلَعَ ذَلِكَ الرَّجُلُ عَلَى مِثْلِ حَالِهِ الْأُولَى فَلَمَّا قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَبِعَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ فَقَالَ إِنِّي لَاحَيْتُ أَبِي فَأَقْسَمْتُ أَنْ لَا أَدْخُلَ عَلَيْهِ ثَلَاثًا فَإِنْ رَأَيْتَ أَنْ تُؤْوِيَنِي إِلَيْكَ حَتَّى تَمْضِيَ فَعَلْتَ قَالَ نَعَمْ قَالَ أَنَسٌ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ يُحَدِّثُ أَنَّهُ بَاتَ مَعَهُ تِلْكَ اللَّيَالِي الثَّلَاثَ فَلَمْ يَرَهُ يَقُومُ مِنْ اللَّيْلِ شَيْئًا غَيْرَ أَنَّهُ إِذَا تَعَارَّ وَتَقَلَّبَ عَلَى فِرَاشِهِ ذَكَرَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَكَبَّرَ حَتَّى يَقُومَ لِصَلَاةِ الْفَجْرِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ غَيْرَ أَنِّي لَمْ أَسْمَعْهُ يَقُولُ إِلَّا خَيْرًا فَلَمَّا مَضَتْ الثَّلَاثُ لَيَالٍ وَكِدْتُ أَنْ أَحْتَقِرَ عَمَلَهُ قُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ إِنِّي لَمْ يَكُنْ بَيْنِي وَبَيْنَ أَبِي غَضَبٌ وَلَا هَجْرٌ ثَمَّ وَلَكِنْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَكَ ثَلَاثَ مِرَارٍ يَطْلُعُ عَلَيْكُمْ الْآنَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَطَلَعْتَ أَنْتَ الثَّلَاثَ مِرَارٍ فَأَرَدْتُ أَنْ آوِيَ إِلَيْكَ لِأَنْظُرَ مَا عَمَلُكَ فَأَقْتَدِيَ بِهِ فَلَمْ أَرَكَ تَعْمَلُ كَثِيرَ عَمَلٍ فَمَا الَّذِي بَلَغَ بِكَ مَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا هُوَ إِلَّا مَا رَأَيْتَ قَالَ فَلَمَّا وَلَّيْتُ دَعَانِي فَقَالَ مَا هُوَ إِلَّا مَا رَأَيْتَ غَيْرَ أَنِّي لَا أَجِدُ فِي نَفْسِي لِأَحَدٍ مِنْ الْمُسْلِمِينَ غِشًّا وَلَا أَحْسُدُ أَحَدًا عَلَى خَيْرٍ أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ هَذِهِ الَّتِي بَلَغَتْ بِكَ وَهِيَ الَّتِي لَا نُطِيقُ

Dari Anas bin Malik, ia berkata, ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Akan muncul kepada kalian seorang laki-laki penghuni surga." Lalu muncul seorang laki-laki Anshar yang jenggotnya masih bertetesan air sisa wudhu, sambil menggantungkan kedua sandalnya pada tangan kirinya. 

Esok harinya Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda seperti juga, lalu muncul laki laki itu lagi seperti yang pertama, dan pada hari ketiga Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda seperti itu juga dan muncul laki laki itu kembali seperti keadaan dia yang pertama. 

Ketika Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam berdiri, Abdullah bin Amru bin Al-Ash Radhiyallahu'anhu mengikuti laki-laki tersebut dengan berujar "Kawan, saya ini sedang bertengkar dengan ayahku dan saya bersumpah untuk tidak menemuinya selama tiga hari, jika boleh, ijinkan saya tinggal di tempatmu hingga tiga malam"
"Tentu", jawab laki-laki tersebut. 

Anas bin Malik berkata, Abdullah Radhiyallahu'anhu bercerita; 
Aku tinggal bersama laki-laki tersebut selama tiga malam, anehnya tidak pernah aku temukan ia mengerjakan shalat malam sama sekali, hanya saja jika ia bangun dari tidurnya dan beranjak dari ranjangnya, lalu berdzikir kepada Allah 'azza wajalla dan bertakbir sampai ia mendirikan shalat fajar, selain itu dia tidak pernah terdengar berbicara kecuali yang baik-baik saja. 

Maka ketika berlalu tiga malam dan hampir-hampir saja saya menganggap sepele amalannya, saya berkata, "Wahai kawan, sebenarnya antara saya dengan ayahku sama sekali tidak ada percekcokan dan saling mendiamkan seperti yang telah saya katakan, akan tetapi saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda tentang dirimu tiga kali, "akan muncul pada kalian seorang laki-laki penghuni surga, lalu kamulah yang muncul tiga kali tersebut, maka saya ingin tinggal bersamamu agar dapat melihat apa saja yang kamu kerjakan hingga saya dapat mengikutinya, namun saya tidak pernah melihatmu mengerjakan amalan yang banyak, lalu amalan apa yang membuat Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam sampai mengatakan engkau ahli surga?"

Laki-laki itu menjawab, "Tidak ada amalan yang saya kerjakan melainkan seperti apa yang telah kamu lihat." 

Maka tatkala aku berpaling, laki-laki tersebut memanggilku dan berkata, "Tidak ada amalan yang saya kerjakan melainkan seperti apa yang telah kamu lihat, hanya saja saya tidak pernah mendapatkan pada diriku, rasa ingin menipu terhadap siapapun dari kaum muslimin, dan saya juga tidak pernah merasa iri dengki kepada seorang atas kebaikan yang telah dikaruniakan oleh Allah kepada seseorang." 

Maka Abdullah bin Amr Radhiyallahu'anhu berkata, "Inilah amalan yang menjadikanmu sampai pada derajat yang tidak bisa kami lakukan."

Ya, rupanya amalan sang ahli surga tersebut adalah amalan hati yang bersumber dari hati yang bersih. Ia tak pernah memiliki keinginan menipu sesama muslim dan ia juga tidak pernah iri dengki atas siapapun. Subhanallah...

Sumber : http://www.pusatalquran.com/2014/04/kisah-abdullah-bin-amr-menguak-rahasia.html

Selasa, 10 Juni 2014

Asa'd | DOKTER TERMUDA DI DUNIA

Kumpulsn Cerita Islam (KCI) : Asa'dDOKTER TERMUDA DI DUNIA

Sesungguhnya Alloh SWT memberikan karunia kepada siapa yang Ia kehendaki, dan marilah kita positif tihinking akan keputusan dan aturan Alloh SWT.
Jangan pernah berpikir jilbab akan menghambat impian Anda (Asa'd)

Guinness World Records menetapkan Asa’d sebagai dokter termuda di dunia.

Asa’d adalah seorang pengungsi Palestina yang tinggal di kamp pengungsi Palestina di Lebanon. Ia terdaftar di Weil Cornell Medical Collage di Qatar saat usianya baru 14. Pada usia 20, dia mendapat gelar sarjana di bidang kedokteran dengan nilai yang memuaskan.

Sejak kecil Asa’d kecil adalah seorang anak jenius.

Seorang anak wanita jenius. Seorang gadis yang tamat SD pada usia 7 tahun,” tulis Mi’raj News Agency.

Setiap tiga bulan, secara menakjubkan dia menelan program satu tahun seluruh sekolah. Ia pun dengan cepat selalu pindah kelas dengan nilai yang baik.

”Dia membaca, belajar, berlomba untuk mendapatkan nilai terbaik. Dalam tiga bulan, dia mampu melampaui siswa kelas barunya,” tulis Mi’raj. Pada usia 12 tahun, ia memperoleh Baccalaureate-nya. Kemudian dia ditemukan oleh media dan sebuah penghargaan beasiswa negara asing diterimanya untuk belajar kedokteran. Dia magang untuk menjadi dokter termuda di dunia di usia 17 tahun.

Asa’d adalah putri dari seorang pengungsi Palestina dari Lembah Bekaa, Lebanon. Pemerintah yang membayar pendidikannya adalah Qatar.

Asa’d bercita-cita ingin membuka praktik di desanya Bekaa. Oleh Israel, orang-orang Palestina tidak diberi hak untuk melakukan profesi pengacara dan dokter di Lebanon.

Itulah luar biasanya Palestina. Mereka dijajah Israel. Tapi dokter termuda di dunia berasal dari Palestina.

Team Muslim

Sabtu, 07 Juni 2014

Pemimpin dalam Islam | Siapakah yang berhak menjadi seorang pemimpin

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Pemimpin dalam Islam | Siapakah yang berhak menjadi seorang pemimpin
Kholifah
Apabila kita berkaca pada masa Khulafaurrasyidin, maka terdapat bermacam bentuk pemilihan yang dilakukan. 

Pertama, Pemilihan Abu Bakar Shiddiq sebagai Khalifah I adalah melalui pemilihan secara musyawarah yang dilakukan oleh ummat Islam di Tsaqifah Bani Saidah setelah wafatnya Rasulullah SAW, sekalipun masih banyak orang lain yang tidak ikut melakukan pemilihan di dalamnya. 

Kedua, Pemilihan Umar Bin Khaththab sebagai Khalifah II adalah melalui penunjukan dari Khalifah I, yaitu Abu Bakar Shiddiq. Penunjukan ini disambut baik oleh semua kaum muslimin, karena memang Khalifah I menunjuk penggantinya bukan hanya sekedar menunjuk atas dasar suka dan tidak suka atau pantas dan tidak pantas, tetapi beliau menunjuk orang yang tepat di tempat yang tepat dan pada masa yang tepat (the right man and the right place). 

Ketiga, Pengangkatan Usman Bin Affan sebagai Khalifah III adalah melalui Satu Tim Formatur yang ditunjuk oleh Umar Bin Khaththab, beranggotakan enam orang ditambah satu orang (yang ketujuh) anaknya Abdullah Bin Umar, dengan catatan anaknya tidak berhak untuk dipilih. Oleh Tim ini, maka terpilihlah Usman Bin Affan. 

Keempat, Pemilihan Ali Bin Abi Thalib sebagai Khulafaurrasyidin IV berbeda pula dengan tiga pendahulunya, Ali Bin Abi Thalib dipilih dalam suasana ummat Islam sedang dalam kekacauan dan penuh fitnah sebagai akibat dari terbunuhnya Khalifah Usman Bin Affan. Pemilihannya dilakukan oleh ummat Islam Madinah, namun mendapat protes dari Gubernur Damaskus yaitu Muawiyah Bin Abi Sufyan yang kelak mendirikan Khilafah Bani Umayyah.

Pandangan Hukum Islam

Figur calon pimpinan yang harus dipilih adalah calon pimpinan yang paling berkualitas, sebab seorang pimpinan harus melebihi dan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan yang dipimpinnya. Figur tersebut, bila merujuk pada al-Quran adalah yang paling tinggi kualitas ketaqwaannya. Hal ini sesuai firman Allah, artinya “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling tinggi kualitas ketaqwaannya”. (Q.S. Al- Hujrat : 13).

Hanya menjelaskan tentang adanya kewajiban untuk mengikuti perintah Ulil Amri (pimpinan) sebagaimana wajibnya mengikuti perintah Allah dan perintah RasulNya. Ayat tersebut adalah: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, kepada Rasul dan kepada pemimpin kamu. (Q.S. An-Nisa: 59).

Prinsip utama untuk memilih pemimpin yang ideal, adalah dengan musyawarah, sesuai firman Allah : Artinya : "Dan urusan mereka diputuskan secara musyawarah di antara mereka."(Q S Asy- Syura : 38). Ditambah dengan hadis Nabi yang menyebutkan yang artinya “Kamu lebih mengetahui tentang urusan dunia kamu.

1. Pemimpin Islam itu adalah seorang Muslim
Memilih figur seorang pemimpin tidak diatur secara terperinci oleh al-Quran dan al-Hadis Rasulullah SAW. Di dalam al-Quran hanya ditemukan tentang adanya larangan memilih pimpinan dari kalangan Nasrani dan Yahudi, serta mewajibkan pimpinan itu berasal dari ummat Islam. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al- Quran : Artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah menjadi pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.(Q.S. Al- Maidah : 51)

2. Niat yang Lurus 
“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut”
Karena itu hendaklah menjadi seorang pemimpin hanya karena mencari keridhoan ALLAH saja dan sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan beban, bukan kesempatan dan kemuliaan.

3. Laki-Laki 
Dalam Al-qur'an surat An nisaa' (4) :34 telah diterangkan bahwa laki laki adalah pemimpin dari kaum wanita.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku serong ataupun curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara “

“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang wanita.”(Hadits Riwayat Al-Bukhari dari Hadits Abdur Rahman bin Abi Bakrah dari ayahnya).

4. Tidak Meminta Jabatan
Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu,
”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

5. Berpegang pada Hukum Allah
Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin.
Allah berfirman,
”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (al-Maaidah:49).

6. Memutuskan Perkara Dengan Adil
Rasulullah bersabda,
”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh kezhalimannya.” (Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).

7. Menasehati rakyat
Rasulullah bersabda,
”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan kaum Muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati mereka, kecuali pemimpin itu tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”

8. Tidak Menerima Hadiah
Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil hati.Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah dari rakyatnya. Rasulullah bersabda,
” Pemberian hadiah kepada pemimpin adalah pengkhianatan.” (Riwayat Thabrani).

9. Tegas
ini merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idam-idamkan oleh rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.

10. Lemah Lembut 
Doa Rasullullah :
"Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya"
Selain poin- poin yang ada di atas seorang pemimpin dapat dikatakan baik bila ia memiliki STAF. STAF disini bukanlah staf dari pemimpin, melainkan sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tersebut. STAF yang dimaksud di sini adalah Sidiq(jujur), Tablig(menyampaikan), amanah(dapat dipercaya), fatonah(cerdas)
Sidiq itu berarti jujur.

Bila seorang pemimpin itu jujur maka tidak adalagi KPK karena tidak adalagi korupsi yang terjadi dan jujur itu membawa ketenangan, kitapun diperintahkan jujur walaupun itu menyakitkan.Tablig adalah menyampaikan, menyampaikan disini dapat berupa informasi juga yang lain. Selain menyampaikan seorang pemimpin juga tidak boleh menutup diri saat diperlukan rakyatnya karena Rasulullah bersabda, 
”Tidaklah seorang pemimpin atau pemerintah yang menutup pintunya terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinan kecuali Allah akan menutup pintu-pintu langit terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinannya.” (Riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi).
Amanah berarti dapat dipercaya. Rasulullah bersabda,

” Jika seorang pemimpin menyebarkan keraguan dalam masyarakat, ia akan merusak mereka.” (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Al-hakim). 
Karena itu seorang pemimpin harus ahli sehingga dapat dipercaya.Fatonah ialah cerdas. Seorang pemimpin tidak hanya perlu jujur, dapat dipercaya, dan dapat menyampaikan tetapi juga cerdas. Karena jika seorang pemimpin tidak cerdas maka ia tidak dapat menyelesaikan masalah rakyatnya dan ia tidak dapat memajukan apa yang dipimpinnya.

Setelah kita mengetahui sebagian ciri- ciri pemimpin menurut islam. Marilah kita memilih dan membuat diri kita mendekati bahkan jika bisa menjadi seperti ciri- ciri pemimpin diatas karena kita merupakan Mahasiswa dan sebagai penerus bangsa.

Senin, 02 Juni 2014

Uban dalam Islam | Rasulullah Melarang Mencabut Uban, Ternyata Terungkap Kebenarannya dalam Dunia Medis

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Uban dalam Islam | Rasulullah Melarang Mencabut Uban, Ternyata Terungkap Kebenarannya dalam Dunia Medis

“Janganlah mencabut uban (rambut putih) karena uban adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, maka dengan uban itu akan dicatat baginya satu kebaikan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya akan ditinggikan satu derajat.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Salah satu yang umum dilakukan orang untuk mengatasi rambut putih yaitu dengan cara mencabut satu per satu.
Sebaiknya hentikan aktivitas mencabut uban karena di bawah kulit kepala tempat tumbuhnya akar rambut terdapat banyak saraf. Sehingga mencabut uban bisa mengganggu fungsi sejumlah saraf.

Memakai pewarna rambut bisa menjadi alternatif jika uban yang tumbuh sudah terlalu banyak. Sebaiknya pilih pewarna rambut yang tidak merusak rambut. Bisa juga mewarnai rambut menggunakan bahan-bahan alami seperti kemiri dan biji pepaya.

Selain penanganan dan perawatan seperti di atas, berikut beberapa cara yang dianggap tepat menunda tumbuhnya rambut uban di usia relatif masih muda.

Berhenti Merokok
  • Merokok terbukti secara ilmiah mempercepat penuaan pada sel-sel tubuh. Berhenti merokok juga dapat meningkatkan sirkulasi dan memperlambat tumbuhnya uban. Perokok aktif empat kali lebih mungkin mengalami uban lebih dini dibandingkan orang yang tidak merokok.
Jaga Cairan Tubuh
  • Produksi melanin menurun karena berkurangnya asupan mineral tembaga ke dalam tubuh. Sebaiknya hindari minuman berkafein seperti teh dan kopi. Begitu pula minuman beralkohol. Dianjurkan memperbanyak minum air putih.
  • Hindari juga makan makanan berlemak dan mengandung oksidan tinggi seperti gorengan, makanan pedas dan asam setiap harinya karena makanan ini dapat mengurangi kadar air dalam tubuh. Kurangnya kelembaban tubuh menghalangi nutrisi mencapai kantung pada rambut yang berakibat pada memutihnya rambut.
Tidur Cukup
  • Tidur merupakan waktu terbaik untuk relaksasi tubuh serta menurunkan tingkat stres. Tidur cukup juga membuat seseorang tampak awet muda.
Konsumsi Vitamin B12 dan Omega-3
  • Kurang vitamin B12 dan Omega-3 mengakibatkan rambut memutih lebih cepat. Jadi konsumsi makanan kaya vitamin B12 seperti telur, keju, sapi, pisang, ikan, daging domba, dan unggas.
  • Perbanyak juga kandungan tembaga seperti kepiting, tiram, minyak biji matahari, delima, biji labu, bayam, blackberry, kacang mede, dan kacang almon.
Tingkatkan Sirkulasi Darah
  • Peredaran darah yang lancar penting untuk mencegah rambut memutih. Tidak ada gunanya memakan semua vitamin dan mineral, apabila semua itu tidak dapat mencapai kulit kepala dan rambut. Jadi, berolahragalah secara teratur. Perlu juga diperhatikan untuk memijat kulit kepala dengan ujung jari setiap hari selama 5-10 menit. [inilahkoran]
Sumber : http://muslimina.blogspot.com/2014/06/subhanallah-rasulullah-melarang.html

Copyright @ 2013 ilmu tentang islam.