Kamis, 30 April 2015

Masjid Aceh | Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Masjid Aceh | Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Aceh

 
Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam.

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, merupakan Masjid yang memiliki lembaran sejarah tersendiri, yang kini merupakan Masjid Negara yang berada di jantung kota Propinsi Nanggro Aceh Darussalam. Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama Masjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M. Mesjid raya ini memang pertama kali dibangun oleh pemerintahan Sultan Iskandar Muda, namun telah terbakar habis pada agresi tentara Belanda kedua pada bulan shafar 1290/April 1873 M, dimana dalam peristiwa tersebut tewas Mayjen Khohler yang kemudian diabadikan tempat tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah pohon ketapang/geulumpang dekat pintu masuk sebelah utara mesjid.

Empat tahun setelah Masjid Raya Baiturrahman itu terbakar, pada pertengahan shafar 1294 H/Maret 1877 M, dengan mengulangi janji jenderal Van Sweiten, maka Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu. Pernyataan ini diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala Negeri sekitar Banda Aceh. Dimana disimpulakan bahwa pengaruh Masjid sangat besar kesannya bagi rakyat Aceh yang 100% beragama Islam. Janji tersebut dilaksanakan oleh Jenderal Mayor Vander selaku Gubernur Militer Aceh pada waktu itu. Dan tepat pada hari Kamis 13 Syawal 1296 H/9 Oktober 1879 M, diletakan batu pertamanya yang diwakili oleh Tengku Qadhi Malikul Adil. Masjid Raya Baiturrahman ini siap dibangun kembali pada tahun 1299 Hijriyah bersamaan dengan kubahnya hanya sebuah saja.

Pada tahun 1935 M, Masjid Raya Baiturrahman ini diperluas bahagian kanan dan kirinya dengan tambahan dua kubah. Dan pada tahun 1975 M terjadinya perluasan kembali. Perluasan ini bertambah dua kubah lagi dan dua buah menara sebelah utara dan selatan. Dengan perluasan kedua ini Masjid Raya Baiturrahman mempunyai lima kubah dan selesai dekerjakan dalam tahun 1967 M. Dalam rangka menyambut Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-XII pada tanggal 7 s/d 14 Juni 1981 di Banda Aceh, Masjid Raya diperindah dengan pelataran, pemasangan klinkers di atas jalan-jalan dalam pekarangan Masjid Raya. Perbaikan dan penambahan tempat wudhuk dari porselin dan pemasangan pintu krawang, lampu chandelier, tulisan kaligrafi ayat-ayt Al-Qur’an dari bahan kuningan, bagian kubah serta intalasi air mancur di dalam kolam halaman depan.
Dan pada tahun 1991 M, dimasa Gubernur Ibrahim Hasan terjadi perluasan kembali yang meliputi halaman depan dan belakang serta masjidnya itu sendiri. Bagian masjid yang diperluas,meliputi penambahan dua kubah, bagian lantai masjid tempat shalat, ruang perpustakaan, ruang tamu, ruang perkantoran, aula dan ruang tempat wudhuk, dan 6 lokal sekolah. Sedangkan. perluasan halaman meliputi, taman dan tempat parkir serta satu buah menara utama dan dua buah minaret.

Dilihat dari sejarah, Masjid Raya Baiturrahman ini mempunyai nilai yang tinggi bagi rakyat Aceh, karena sejak Sultan Iskandar Muda sampai sekarang masih berdiri megah di tengah jantung kota Banda Aceh. Mesjid Raya ini mempunyai berbagai fungsi selain shalat, yaitu tempat mengadakan pengajian, perhelatan acara keagamaan seperti maulid Nabi Besar Muhammad SAW, peringatan 1 Muharram, Musabaqah Tilawatil Qur’an (yang baru selesai MTQ Telkom-Telkomsel Nasional), tempat berteduh bagi warga kota serta para pendatang, salah satu obyek wisata Islami.

Waktu gempa dan tsunami (26 Desember 2004) yang menghancurkan sebagian Aceh, mesjid ini selamat tanpa kerusakan yang berarti dan banyak warga kota yang selamat di sini. Kawasan/lingkungan mesjid ini juga dijadikan kawasan syariat Islam, jadi sebaiknya kita jaga dan jangan dikotori oleh perbuatan-perbuatan yang melecehkan mesjid serta melanggar syariat Islam.

Sumber: Dari berbagai sumber

Selasa, 14 April 2015

Hajar Aswad | Sejarah Hajar Aswad

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Hajar Aswad | Sejarah Hajar Aswad

Apakah hikmah mencium hajar aswad itu adalah tabarruk (mencari berkah)?

Amirul Mu’minin, Umar bin Khattab Radhiallaahu anhu ketika beliau mencium hajar aswad mengatakan:
“Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau (hajar aswad) tidak dapat mendatangkan bahaya, tidak juga manfa’at. Kalau sekiranya aku tidak melihat Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu.”
Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam kemerah-merahan, terletak di sudut selatan, sebelah kiri pintu Ka’bah. Ketinggiannya 1,10 m dari permukaan tanah. Ia tertanam di dinding Ka’bah.

Dahulu, Hajar Aswad berupa satu batu yang berdiameter ± 30 cm. Akibat berbagai peristiwa yang menimpanya selama ini, sekarang Hajar Aswad tersisa delapan butir batu kecil sebesar kurma yang dikelilingi oleh bingkai perak. Namun, tidak semua yang terdapat di dalam bingkai adalah Hajar Aswad. Butiran Hajar Aswad tepat berada di tengah bingkai. Butiran inilah yang disentuh dan dicium oleh jamaah haji.

Hajar Aswad berasal dari surga. Awalnya batu ini berwarna putih. Namun, dia menjadi hitam disebabkan oleh dosa manusia. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Hajar Aswad turun dari surga dalam keadaan lebih putih daripada susu. Lalu, dosa-dosa Bani Adam lah yang membuatnya hitam.” Demikianlah, bagian dalam Hajar Aswad berwarna putih, sedangkan bagian luarnya berwarna hitam.

Hajar Aswad selalu dimuliakan, baik pada masa Jahiliah, maupun setelah Islam datang.

Hingga, pada musim haji tahun 317 H, saat dunia Islam sangat lemah dan bercerai berai, kesempatan ini dimanfaatkan oleh Abu Thahir Al-Qurmuthi, seorang kepala salah satu suku Syi’ah Ismailiyah di Jazirah Arab bagian timur, untuk merampas Hajar Aswad. Dengan 700 anak buah bersenjata lengkap diamendobrak Masjid Al-Haram dan membongkar Ka’bah secara paksa lalu merebut Hajar Aswad dan mengangkutnya ke negaranya yang terletak di kota Ahsa’ yang terletak di wilayah Bahrain, kawasan Teluk Persia sekarang.

Kemudian, ia membuat maklumat dengan menantang umat Islam. Inti dari maklumat itu, jika ingin mengambil Hajar Aswad, tebuslah dengan sejumlah uang yang pada saat itu sangat berat bagi umat Islam atau dengan perang. Baru setelah 22 tahun (tahun 339 H) batu itu dikembalikan ke Mekah oleh Khalifah Abbasiyah Al-Muthi’ lillah setelah ditebus dengan uang sebanyak 30.000 Dinar. Mereka membawanya ke Kufah, lalu menggantungkannya ke tiang ke tujuh Masjid Jami’. Setelah itu, mereka mengembalikannya ke tempat semula.

Penulis: Ristyandani
Referensi: Athlasul Hajj wal ‘Umrah, Dr. Sami Maghluts dan sumber lain.
Sumber: Majalah Tashfiyah, edisi 01, vol. 01 1432 H – 2011 M, hal. 84-86.

Sabtu, 11 April 2015

Kisah Zulaibib dan Bidadari

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Kisah Zulaibib dan Bidadari

Di sudut kota Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulaibib. Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat. dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong melarat. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah. Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.

illustrasi
Zulaibib kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi. Sambil tersenyum beliau berkata:”Maukah engkau saya nikahkan dengan putri dari kalangan Anshor? “
“saya belum berani ya Rasul, putri sahabat itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.”
Tapi hari berikutnya, ketika bertemu dengan Zulaibib, Rasulullah menanyakan hal yang sama. “Zulaibib, tidakkah engkau menikah?”. Dan Zulaibib menjawab dengan jawaban yang sama. Begitu, begitu, dan begitu. Tiga kali. Tiga hari berturut-turut.
Dan di hari ketiga itulah, Rasulullah menarik lengan Zulaibib dan membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshor. “Aku ingin menikahkan putri kalian.” kata Rasulullah pada tuan rumahnya.
“Betapa indahnya dan betapa barakahnya rumah kita”, begitu tuan rumah menjawab berseri-seri, mengira bahwa sang Nabilah calon menantunya. ” Ooh.. Ya Rasulullah,ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyinari di rumah kami.”
” Bukan untukku, tetapi ku pinang putrimu untuk Zulaibib” jawab Rasulullah.
“Zulaibib?”, sahut pemimpin anshor tak percaya.
“Ya. Untuk Zulaibib.” Rasulullah menyakinkan.
” Ya Rasulullah”, terdengar helaan nafas panjang. “Saya harus meminta pertimbangan istri dan putri saya tentang hal ini”
“wahai suamiku?’, istrinya berseru, “Bagaimana bisa? Zulaibib berwajah jelek, tak bernasab, tak berkabilah, tak berpangkat, dan tak berharta. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putri kita menikah dengan Zulaibib”
Perdebatan itu tidak berlangsung lama. Dan akhirnya sang putri dari balik tirai berkata anggun, “Siapa yang meminta?”
“Rasulullah wahai putriku” jawab mereka.
“Ayah dan bunda, jika memang ia didatangkan karena permintaan Rasulullah saw, maka terimalah lamarannya, dan aku ikhlas menjadi istrinya. Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku”.
Putri yang shalehah itu lalu membaca sebait ayat: 

“Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah mereka telah sesat, sesat yang nyata” 
(QS. Al Ahzab : 36)

Mendengar kata2 gadis itu Rasulullah dengan tertunduk berdoa untuk gadis shalihah tersebut, ” Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Jangan Kau jadikan hidupnya susah dan bermasalah..” (Doa yang indah.)
Akhirnya peminpin anshor dan istrinya menyetujui. pagi itu juga pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.
Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,” duhai Adinda di wajahmu terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu? dan apakah kita termasuk suatu tanda pasangan surga”
“maksud kakanda..??” istrinya balik bertanya.
” Bukankah syukur dan sabar adalah ciri2 yg dirindu suga, aku selalu bersyukur telah mendapatkan istri seperti adinda, dan adinda selalu bersabar telah mendapatkan suami spt aku”.
Dengan tersipu malu istrinya menyela ” engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam ini yang dinantikan para pengantin.”
Zulaibib tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu berkali-kali seakan kejadian ini hanyalah mimpi belaka. Tiba-tiba terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang.
Zulaibib masuk kembali masuk rumah dan menemui istrinya. “Duhai istriku yang senyumnya mempesona hingga ke relung jiwa, begitu besar cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku padamu. Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. sekiranya Allah mengetahui semua tujuan jalan hidup kita ini.”
Istrinya menyahut, ” Pergilah wahai suamiku, betapa besar pula kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan ridhoku menyertaimu”
***
Zulaibib lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa musuh pun tewas ditangannya. Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid…tak disangka sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap tepat di dadanya. Zulaibib terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang bertebangan di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tersenggal, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi, belum sempat menikamati malam pertamanya. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya….Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.
***
Senja datang..perang sudah usai
Angin mendesah, sepi…
Gemerlap alunan doa mengiris hati..
Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Ketika perang telah usai, Rasulallah Saw bertanya kepada para sahabat: “Siapa diantara sahabat kalian yang sekarang tidak keliatan dan mungkin menjadi syahid?” Para sahabat pun menyebutkan beberapa nama, tetapi tidak menyebut nama Zulaibib karena dia belum banyak dikenal.” Sepertinya kalian kehilangan seseorang?” Tanya Rasulullah.
“Tidak Ya Rasulullah!”, jawab para sahabat .
“Sepertinya kalian kehilangan seseorang?”, Rasul bertanya lagi. Kali ini lebih tegas lagii.
“Tidak Ya Rasulullah!”. sebagian menjawab dengan terbata-bata dan tak seyakin tadi. Beberapa sahabat menengok ke kiri dan ke kanan.
Rasulullah menghela nafasnya. “Sepertinya aku justru kehilangan Zulaibiib, marilah kita bersama mencarinya!”
Maka para sahabat sadar dan mereka pun mencarinya, ternyata mereka menjumpainya dalam keadaan telah gugur. sedang di sebelahnya terdapat tujuh mayat musuh yang berhasil di bunuhnya sebelum dia gugur semoga Allah SWT melimpahkan ridho-NYA kepada Zulaibib
Rasulullah mengusap tanah dari wajah dan mencium serta menangis dan bersbda:
  “engkau adalah bagian dariku dan aku bagian darimu”.
( HR.muslim dan Ahmad)”
Rasulullah tertunduk di samping jasad Zulaibib. Para sahabat terdiam membisu. Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti kmbali menahan isak tangis. Air mata berlinang di dari pelupuk mata beliau kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan shahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau. Para shahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah.
” Wahai Rasulullah, mengapa engkau menanigis ketika melihat jasad Zulaibib?
Jawab Rasulullah “Aku menangis karena mengingat Zulaibib. Oo.. Zulaibib, pagi tadi engkau datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam pertama, malam yang ditunggu oleh para pengantin.”
“Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?” Tanya sahabat lagi.
“Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulaibib,” Jawab Rasulullah.
“Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?” Tanya mereka lagi.
“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulaibib, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulaibib. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya…”
*** Tapi jauh sekali dari tempat itu, di atas tanah yang berbeda dan di dalam udara yang tak sama, sebuah lampu di teras menyala. Sebuah halaman kamar seorang wanita duduk ditemani bunga-bunga di sekelilingnya. Dengan menyandarkan punggung di tiang beranda, istri Zulaibib menanti sang suami yang tak kunjung datang. Ketika terdengar kabar suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi, Pencipta Segala Maha Rasa.
Malam menjelang… Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata. Lambat-laun ia seperti melihat Zulaibib datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan.
Terdengar Zulebid berkata, “Istriku, aku baik-baik saja. Aku menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini bila aku menyebut namamu akan mengguman cemburu padamu…dan kan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku..”.
Istri Zulaibib, terdiam. Tak lama setelah itu, matanya mulai berkaca-kaca dan airmata kasih yang teramat dalam itupun segeralah tumpah. Ada sesuatu yang mengingang disana.. Sepertinya tak ingin lepas ia dari mengingat acara pernikahan tadi pagi.. Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir.. Ia menggerakkan bibirnya..
Tak lama, mengalirlah sebuah doa yang terdengar sayup dan lembut. Suara yang teramat pilu menembus, menusuk hingga ke dinding hati.
“Suamiku doaku selalu menyertaimu, aku sangat mencintaimu… dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita.. aku ikhlas….”
*******Selamat Zulaibib, selamat bagi orang2 yang shiddiq, selamat bagi orang-orang yang ikhlas dan selamat bagi orang-orang yang menempuh jalan Allah.

Sumber : http://sevencovich.blogspot.com/2013/02/kisah-pemuda-buruk-rupa-yg-diperebutkan.html

Rabu, 04 Februari 2015

SITI RABI’AH AL-ADAWIYAH | SEJARAH SINGKAT SITI RABI’AH AL-ADAWIYAH KATA-KATA HIKMAH

KUMPULAN CERITA ISLAM (KCI): SITI RABI’AH AL-ADAWIYAH | SEJARAH SINGKAT SITI RABI’AH AL-ADAWIYAH KATA-KATA HIKMAH

SITI RABI’AH AL-ADAWIYAH
   
Beliau adalah seorang wanita yang menjadi Ulama besar, seorang wanita yang menjadi Wakil (kekasih Allah) terkenal, dan ajaran-ajaran Tasawwufnya berisi “Cinta dan Kasih” yang berdasarkan kepada Al-Qur’an dan Hadist.
     Ketika masih muda, Siti Rabi’ah Al-Adwiyah menjadi penyayi wanita terkenal. Beliau sering menyanyi untuk menghibur para penguasa, pejabat dan orang-orang bangsawan serta orang-orang kaya. Akhirnya beliau berjumpa dengan seorang Ulama besar bernama Tsauban. Beliau benar-benar insaf dan menyesali perbuatan-perbuatannya yang telah lalu setelah menerima beberapa petunjuk san nasehat. Beliau benar-benar bertaubat dan berjanji tidak akan melakukan kemaksiatan lagi.
    Sejak itu pula dimalam yang sunyi dan sepi, beliau pergunakan waktu dan kesempatan untuk bermunajat dan beribadah kepada Allah SWT. Dengan penuh penyesalan dan kerinduan kepada Allah, kekasihnya itu. Segep jiwa raga beliau serahkan seluruhnya untuk kepada Allah SWT. Dengan memohon dan mengharapkan kasih saying dan Rahmat-Nya. Beliau wafat tahun 135 H.
   Kemudin dengan taufiq dan Hidayah-Nya pula,tercapailah maksud dan tujuan Siti Rabi’ah Al-‘Adawiyah yang menjadi orang sholehah, menjadi ahli tasawwuf (Wali) terkenal dan menjadi ikutan para Wali lainnya. Kata-kata penyesalahn dari Siti Robi’ah-‘Adawiyah ini banyak dinyanyikan oleh seorang penyanyi Mesir yang sangat terkenal yaitu Ummu Kaltsum.

KATA-KATA HIKMAH BELIAU
1.        Suatu saat Sufyan Ats-Tsauri bersama Siti Rabi’ah Al-‘Adawiyah. Dia berdo’a : “Ya Allah, berilah ridho kepasaku ”. Siti Rabi’ah Al-‘Adawiyah berkata : “Tidak kah engkau malu bila Allah tidak memberikan apa yang engkau minta itu ?”
2.       Ruwayn berkata : “Taubat ialah hendaklah kamu tidak akan mengulangi lagi perbuatan-perbuatan dosa, sebagaimana yang telah dikatakan oleh seorang wali wanita, Siti Rabi’ah Al-‘Adawiyah : “saya memohon ampunan kepada Allah dari sedikitnya perbuatan benr dari diriku”.
3.       Alangkah sedikitnya rasa sedihku. Bila engkau benar-benar merasa sedih, maka tidak aka nada kesempatan untuk bersuka-suka.
4.       Permohonan ampun kita itu memerlukan pengulang-ulangan yang banyak sekali.
5.       Sufyan Ats-Tsauri memohon nasehat kepada Rabi’ah Al-‘Adawiyah. Maka berkatalah beliau : “Engkau seorang yang baik, sekiranya engkau tidak mencintai dunia”.
6.       Beliau bersya’ir mengenai cinta kepada Allah, sebagai berikut :
Aku cinta pada-Mu karna dua sisi cinta, cinta akan diri-Mu dan cinta karna Engkau patut dicinta.
Adapun cinta akan diri-Mu
Aku selalu mengingat-Mu, bukan yang selain-Mu. Adapun cinta karena Engkau patut dicinta,aku tidak mengetahui alam sebelum tahu diri-Mu. Tiada puji dalam hal ini, dan itu bagi diriku,tetapi puji dalam hal ini, dan itu hanya milik-Mu.




Selasa, 03 Februari 2015

Syekh Hasan Al Bashri | Sejarah Singkat Syekh Hasan Al Bashri dan Kata kata Hikmah Syekh Hasan Al Bashri.

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Syekh Hasan Al Bashri | Sejarah Singkat Syekh Hasan Al Bashri dan Kata kata Hikmah Syekh Hasan Al Bashri.

        abu sa'id Al-Hasan bin Yassar Al-Bashri. Beliau lahir pada tahun 21 H. I-bunya bernama khairah. Beliau adalah seorang Ulama besar, iman besar dan orang ketermuka dari golongan Tabi'in (generasi setelah sahabat). Seorang ahli tafsir,Ulama fiqh, ahli ibadah dan Ulama ahli sunnah. Ilmu beliau sangat luas dan dalam, menjadi ikutan ummat dimasanya dan juga seorangwali (kekasih Allah) yang terkenal.
Nama lengkap beliau ialah
         Hujjatul Islam, Al-Ghazzali pernah berkata mengenai beliau : "perkataan Al-Hasan Al-Bashri mendekati perkataan Nabi. Petunjuk dan diperolehnya hampir sama dengan petunjuk para shahabat".
          Beliau juga seorang imam besar di Bashrah. Jenazah beliau yang mulia itu diantar atau dilepas oleh hampir seluruh penduduk Bashrah.

     KATA-KATA HIKMAH BELIAU

1. Nabi Isa as. selalu memakai pakaian dari bulu, memakan buah-buahan dan tidur dimanapun beliau                 berada dikala malam datang.
 2. Saya telah menemui tujuh puluh sahabat yang ikut perang Badar, pakaian mereka semua adalah                     benang  wool.
3.  Carilah manisnya amal dalam tiga perkara. Kalau kamu mendapatkannya, maka bergembiralah dan                teruslah mencapai tujuan, dan jika kamu belum mendapatkannya maka ketahuilah pintu masih tertutup            rapat. Tiga perkara itu ialah :
     a. ketika kamu membaca Al-Qur'an
     b. ketika kamu berdzikir , dan
       c. ketika kamu bersujud
 4.  Siksa bagi orang Alim itu matinya hati. ketika beliau ditanya : "Bagimana matinya hati itu ?"
      Beliau menjawab : " Mencari dunia dengan amal akhirat".
5. Tuntutlah ilmu, tapi tidak melupakan ibadah. Dan kerjakanlah ibadah, tapi tidak boleh lupa pada                    ilmu.
 6. Engkau akan mati, dan semuanya akan engkau tinggalkan. Hartamu nanti akan dibagi-bagikan                      kepada ahli warismu yang akan saling cakar-cakaran; termasuk kepada istrimu yang masih muda                  belia, ia akan kawin lagi

Selasa, 06 Januari 2015

USA | Penemuan Al-Qur’an yang mendahului perjalanan Columbus

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : USA | Penemuan Al-Qur’an yang mendahului perjalanan Columbus

Selama berabad-abad diyakini bahwa Christopher Columbus adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di Amerika, namun itu sekarang terbantahkan. Bukti baru dari potongan Al Qur’an abad ke-9 yang ditemukan oleh tim peneliti Universitas Rhode Island menunjukkan pelaut Muslim adalah orang pertama yang telah menetap di pantai Amerika sebelum Colombus.

Penemuan ini benar-benar mengejutkan para peneliti dan profesor Evan Yuriesco sebagai orang yang bertanggung jawab atas tim peneliti juga mengakuinya. Tim peneliti menemukan makam massal pelaut abad ke-9. Empat kerangka yang telah ditemukan dalam keadaan yang sudah lapuk termakan usia membuat tes DNA tidak mungkin di lakukan. Mereka hanya bisa membuktikan pembusukan dini gigi kerangka yang menjelaskan penyebab kematian karena pola makan yang buruk atau penyakit yang tidak diketahui.

Sejumlah temuan lain juga ditemukan, seperti kain, koin, dan dua pedang lengkung. Namun artefak yang tersisa berada dalam keadaan buruk dan hampir tidak bisa dikenali karena karat telah menghancurkannya. Menurut peneliti, kemungkinan mereka mebusuk karena usia dan kelembaban yang ekstrim.

Yang paling mengejutkan dua pot tanah liat ditemukan dalam keadaan yang cukup baik, salah satunya berisi manuskrip berharga dan yang lainnya tercampur rempah-rempah kering yang tak dikenal saat diidentifikasi. Temuan-temuan ini bisa membawa bukti lebih lanjut tentang asal-usul penghuni Amerika sebelum Colombus datang.


Sarjana Islam abad pertengahan Karim Ibnu Fallah dari Universitas Massachussets telah menetapkan bahwa usia manuskrip berasal dari abad ke-9 berdasarkan huruf Kufi dari naskah. "Kufi adalah bentuk kaligrafi tertua dari berbagai skrip Arab dan terdiri dari bentuk modifikasi script Nabatea tua" ia menjelaskan. 

"Kufi dikembangkan sekitar akhir abad ke-7 di Kufah dan Irak yang menjadi asal-usul pengambilan nama “Kufi”. Penemuan skrip Kufi di masa pra-Columbus sangat menarik dan jelas itu ada sebelum Colombus datang ke Amerika" tambah Karim Ibnu Fallah, tampak bersemangat.

Richard Francaviglia dari Universitas Willamette yang menjadi penulis buku paling laris terjual " Far Beyond the Western Sea of the Arabs…” menafsir ulang Klaim tentang Muslim Pra-Columbus di Amerika dan ia mengakui penemuan tak terduga tersebut.

"Premis Islam pra-Columbus di Dunia Baru ini menarik karena sangat masuk akal. Prestasi navigasi Muslim juga terkenal sangat canggih saat itu. Rekor menegaskan bahwa mereka cepat mengeksplorasi dan menjajah sebagian besar dari Dunia Lama pada abad ke-9 dan 10. Columbus sendiri jelas berhutang budi kepada keterampilan pelaut Muslim. Hanya ada sedikit keraguan bahwa umat Islam memiliki keahlian teknologi sebagai penjelajah lautan yang mencapai Dunia Baru, Amerika", tambah Francaviglia

Sumber : http://koranopini.com/berita-2/ragam/sejarah/item/2920-usa-penemuan-al-qur-an-yang-mendahului-perjalanan-columbus

Copyright @ 2013 ilmu tentang islam.