Jumat, 31 Oktober 2014

Salahuddin Decero | Dari Mariyuana, Akhirnya Jatuh ke Pelukan Islam

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Salahuddin Decero | Dari Mariyuana, Akhirnya Jatuh ke Pelukan Islam

Salahuddin Decero. Dia ini punya masa lalu yang sangat kelam. Saat usianya masih belasan, pria yang lahir dari keluarga Sicilia di Philadelphia, Amerika Serikat, ini sangat lekat dengan mariyuana, wanita, dan alkohol. Beruntung, dia kemudian menemukan damai dalam Islam.

“Dari usia 13 sampai 17 tahun, kehidupan saya hanya dipenuhi beberapa hal. Perempuan, alkohol, mariyuana, kriminal, dan uang. Saya hidup di dunia yang nyaman,” kata Decero dkutip Dream dari On Islam, Minggu 19 Oktober 2014.

Dia bahkan tak ingat lagi kapan terakhir beribadah. Sebab, memang dia tak pernah pergi ke tempat ibadah agamanya. Kehadiran di tempat ibadah yang dia ingat adalah saat masih kecil. “Ketika saya remaja, keluarga saya terguncang dan tak normal,” tutur Decero.

Keluarga yang rusak itu telah menyeretnya di kehidupan jalanan. Pergaulannya benar-benar rusak. Dia diperkenalkan kepada kehidupan yang benar-benar membingungkan.

Saat berusia 17 tahun, Decero menjadi jengah dengan gaya hidupnya yang kelam. Dia berniat untuk mengbah cerita hdupnya. Dia menyampaikan uneg-unegnya itu kepada seorang teman. Dan teman itu mengatakan bahwa Decero telah menemukan Tuhan.

“Saya tertawa karena saya tidak percaya pada Tuhan sama sekali! Tapi sekali lagi dia bilang aku menemukan Tuhan. Saya pulang ke rumah malam itu dan merenung untuk mencoba kembali ke cara hidup biasa,” kenang Decero.

Dari Mariyuana, Akhirnya Jatuh ke Pelukan Islam
Sejak itu, Decero memeluk berbagai agama dan keyakinan. Dia bahkan menjadi pendeta dan biksu di Philadelphia. Dia kemudian hidup berpindah-pindah. Setelah di Philadelphia, dia habiskan tiga tahun di Minnesota. Kemudian dia belajar di Roma, Spanyol, Prancis, dan terakhir di Italia.

Jiwanya kembali terguncang ketika suatu hari dia bertemu seorang imam di sebuah masjid. Imam itu mempertanyakan keyakinan yang tengah dia jalani. Sang imam bertanya tentang Tuhan yang dia imani. Decero tak bisa menjawab pertanyaan itu.

Saat itulah dia mulai penasaran dengan agama Islam yang dianut oleh imam itu. “Saya pulang setelah pembicaraan itu. Saya melewatkan semalam penuh untuk berpikir. Saya mulai membaca Alquran dan membaca dua kali berturut-turut. Saya mulai membaca biografi Muhammad, dan hadis yang saya sukai,” tutur Decero.

Dia juga mulai mencari tahu cara umat muslim beribadah. Setelah empat bulan melakukan pencarian, dia akhirnya menyimpulkan bahwa Islam adalah agama yang benar.

“Jadi untuk pertama kalinya pada bulan November saya pergi ke sebuah masjid di Philadelphia dekat rumah ibu saya dan mengatakan kepada Imam saya ingin menjadi seorang muslim. Dia bertanya apa yang saya tahu tentang Islam dan saya berkata sedikit tahu,” kata dia.

“Ketika saya menjadi seorang muslim, saya meminta Allah untuk membantu saya belajar Islam lebih dari saya pernah mengenal agama saya yang dulu dan Islam telah mengubah saya menjadi orang yang benar-benar saya inginkan,” tambah Decero.

Full Supported by: goo.gl/hW3sl1

Rabu, 29 Oktober 2014

Akhlaq Rosullulloh saw | Akhlaq mulia

Kumpulan Cerita Islam (KCI):  Akhlaq Rosullulloh saw | Akhlaq mulia

DASAR HUKUM PERINTAH UNTUK BERAKHLAK MULIA
Islam tidak melewatkan pembahasan akhlak dalam ajarannya. Begitu banyak dalil dalam al-Qur'ân maupun Sunnah yang memerintahkan kita untuk berakhlak mulia. Di antaranya:

Firman Allah Azza wa Jalla tatkala memuji Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

"Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur "
[QS. al-Qalam : 4]

Juga sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Pergaulilah manusia dengan akhlak mulia 
[HR. at-Tirmidzi no. 1987 dari Abu Dzar, dan beliau menilai hadits ini hasan shahih]

Apa itu Akhlaq Mulia?
Banyak definisi yang disampaikan Ulama. Definisi yang cukup mewakili adalah:

بَذْلُ النَّدَى وَكَفُّ الْأَذَى وَاحْتِمَالُ الْأَذَى

Akhlak mulia adalah berbuat baik kepada orang lain, menghindari sesuatu yang menyakitinya dan menahan diri ketika disakiti. 
(Lihat Ikhtiyar al-Ula fi Syarh Hadits al-Mala' al-A'la karya Imam Ibn Rajab, sebagaimana dalam Majmu' Rasa'il al-Hafizh Ibn Rajab al-Hambali IV/44)

Akhlaq Rosullullah jika beliau dihina beliau mendo'akan seperti kisah ketika beliau dihina orang badewi = baduy (suku pedalaman arab) yg kencing di masjid dihadapan Rosullullah.
“Saya mencari Muhammad”. Melihat ulah si Badui, Umar bin Khattab marah dan meminta izin untuk menghajar si Badui, tapi dilarang oleh Nabi SAW. Kemudian, si Badui menuju ke salah satu sudut masjid dan kencing disitu. Umar makin marah dan meminta izin untuk memenggal leher si Badui. Lagi-lagi, Nabi kita yang mulia melarangnya. Selesai buang air kecil, si Badui mendatangi kumpulan Nabi dan bertanya; “Siapa di antara kalian yang bernama Muhammad?” Nabi berdiri dan menjawab: “Sayalah Muhammad, Rasulullah. Ada apa?”Jawaban yang santun dari Nabi ternyata membuat Badui tidak hanya tertegun, karena pikirnya Nabi Muhammad akan marah. Melihat sikap lembut Nabi, si Badui yang merupakan kepala rombongan dari kelompoknya itu, langsung menyatakan: “Asyhadu alla ilaha illallah, Muhammad Rasulullah” yang kemudian diikuti oleh rombongan Badui. Setelah itu, Nabi bertanya kepada Umar: “Andai saja tadi kamu saya izinkan memenggal kepalanya, apa yang akan terjadi?” Umar diam, dan justru para sahabat itu disuruh membersihkan bekas buang air kecil si badui.
Kita lihat dalam kisah itu, Nabi, Umar dan para sahabat tidak ada yang diam, semuanya bereaksi. Hanya reaksinya dibawah dikontrol Nabi. Mengapa Nabi membiarkan? Karena Nabi sudah membaca, untuk orang keras seperti si Badui, metodenya harus dengan kelembutan, dia akan luluh hatinya dan terbukti benar. Nabi mencegah Umar bukan menyalahkannya, tapi menerapkan metode Nabi yang lebih tepat. Bayangkan, bila saat si Baduy masuk masjid dengan tidak sopan dan kencing, lalu para sahabat hanya diam saja. Pasti Nabi akan memarahi mereka. “Mana pembelaan kalian pada agama dan Nabimu?” Kemarahan sahabat adalah pembelaan, kecintaan dan aset Nabi, tapi Nabi memenejnya dengan sempurna dan semua sahabat taat.
“Tidak beriman seorang di antara kamu sehingga aku lebih ia cintai daripada bapaknya sendiri, anaknya sendiri dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
bagaimana dengan Kita? Wallohu'alam
semoga Allah merahmati kita semua

Jumat, 24 Oktober 2014

Dzikir | Dasar Hukum dan Manfaat Berdzikir

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Dzikir | Dasar Hukum dan Manfaat Berdzikir


Bagi kaum muslimin dan muslimat dimanapun mereka berada pasti mengenal dzikir karena dzikir adalah perintah Allah Ta'ala adapun mengenai amalan amalan dzikir di Al quran, hadist nabi dan para ulama banyak sekali tatacara dan jenis amalan amalan dzikir tersebut tujuannya adalah untuk Mengingat Allah (baca: dzikir) merupakan pokok daripada syukur. Manfaat yang besar dapat diperoleh dengan mengerjakan amalan ini. Namun, sayang sekali kebanyakan orang melupakan dan melalaikannya. Padahal, manfaat dzikir itu banyak sekali, di antaranya adalah:

Karena Allah Ta'ala berfirman dalam QS. Al Ahzab (33) ayat 41:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً


Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, dzikirlah (ingatlah) kalian kepada Allooh dengan dzikir (ingat) yang sebanyak banyak-nya.”
  • Mendatangkan pertolongan Allah

Allah ta’ala berfirman :
فَاذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. ” 
(QS. al-Baqarah: 152)


  • Mendatangkan ampunan dan pahala yang besar

Allah ta’ala berfirman :
وَعَدَ اللّٰـهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ ۙ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ
“Orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah, lelaki maupun perempuan, maka Allah sediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang sangat besar.” 
(QS. al-Ahzab: 35)


  • Dasar penyebab hidupnya hati
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya (Allah) dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya, seperti perumpamaan orang yang hidup dengan orang yang sudah mati.” (HR. Bukhari)

  • Mendatangkan ketentraman jiwa

Allah ta’ala berfirman :
الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّٰـهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللّٰـهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya denganmengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. ”

( QS. ar-Ra’d: 28)


  • Jauh dari perangkap setan
Allah ta’ala berfirman (yang artinya),“Barangsiapa yang berpaling dari mengingat ar-Rahman maka akan Kami jadikan setan sebagai pendamping yang selalu menemaninya.” )

  • Jalan menuju keikhlasan
Allah ta’ala berfirman (yang artinya),“Sesungguhnya orang-orang munafik itu berusaha mengelabui Allah, sedangkan Allah justru mengelabui mereka. Apabila mereka berdiri untuk sholat maka mereka berdiri dengan penuh kemalasan, mereka mencari-cari pujian manusia, dan mereka sama sekali tidak mengingat Allah kecuali sedikit.” )

  • Perlindungan Allah pada hari kiamat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Ada tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat… di antaranya adalah seorang lelaki yang mengingat Allah dalam keadaan sepi, kemudian meneteslah air matanya.” HR. Bukhari dan Muslim)

Dan yang perlu diingat bahwasanya dzikir yang benar adalah yang dilandasi keikhlasan niat dan dikerjakan dengan mengikuti Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Minggu, 19 Oktober 2014

Kiat Sukses | Kiat Sukses Menurut Pandangan Islam

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Kiat Sukses | Kiat Sukses Menurut Pandangan Islam

Islam mengajarkan kesuksesan dan kemajuan dalam urusan dunia dan akhirat, karena sesungguhnya dunia itu juga gambaran akhirat bagi orang orang yang beriman, berbuatlah baik maka kita akan mendapatkan kebaikan tersebut, berikut ini adalah Kiat Sukses menurut pandangan Islam




  • Niatkan Yang Tulus
Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadist:
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. (HR Bukhari Muslim).
Penting Untuk Membaca Penjelasan lengkap disini: Niatkan, maka Anda akan mendapatkan

  • Rajin Berpuasa
Dalam satu hadits riwayat Ibnu Mundih dinyatakan, “Diamnya orang yang berpuasa adalah tasbih, tidurnya merupakan ibadah, dan doanya akan dikabulkan, serta perbuatannya akan dilipat gandakan (pahalanya).”
puasa telah dijadikan oleh Allah sebagai medan untuk menjaga kesehatan dan sembuh dari pelbagai penyakit. “Berpuasalah kalian, nescaya kalian akan sehat.” (HR. Ibnu Sunni dan Abu Nu`aim).

Firman Allah Ta’ala yang bermaksud:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Qs. Al Baqarah: 183).
  • Mendoakan Saudara
Rahasia itu ialah: mendo’akan saudara kita kebaikan yang sama dengan yang kita inginkan tanpa sepengetahuan orang tersebut. Jika kita mendo’a saudara kita, tanpa sepengathuan kita, insya Allah kita akan mendapatkan apa yang kita do’akan.

Dari Abu Darda ra bahwasannya ia mendengar Rosululloh SAW bersabda: “Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu pula seperti itu”. (HR. Muslim)


  • Miliki Ilmunya
Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah)
“Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu” ~Iman Syafi’i


  • Mau Berubah
Allah yang menentukan, namun perintah Allah juga agar kita mau mengubah diri sendiri. Maka, jika Anda ingin meraih apa yang Anda inginkan atau mengubah kondisi Anda, maka berubahlah.
“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah nasib atau keadaan yang ada pada dirinya ” (QS Ar-Ra’d:11)


  • Rajin Silaturahim
“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” (HR Muslim)
“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” (HR Imam Bazar, Imam Hakim)


  •  Suka Berdo’a dalam Segala Hal
Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Q.S Al-Baqarah :186).
Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda : “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)


  • Tawwakal (Pasrah) Kepada Allah Ta'ala
Dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung yang pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.”
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)


  • Melangengkan Shadaqah
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261)


  • Selalu berSyukur
Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih” (QS Ibrahim: 7)


  • Menjadi Pribadi yang Bertaqwa
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath Thalaaq:2-3)


Selasa, 14 Oktober 2014

Wanita | Wanita di Otak Lelaki

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Wanita | Wanita di Otak Lelaki

Kejujuran dari seorang Ikhwan

illustrasi
Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? 
Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi.

Dan kamu tau? Di kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak.

Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.

Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul/udel terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat
plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada indah/montok menantang!"

Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?

Kalau saya berbicara naf su, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh naf su. Saya juga butuh hidup
dengan pemandangan yang membuat saya tenang.

Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang
membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian se ksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi.

Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk menikmati "aset berharga" yang mereka punya.

Istilah se ksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik se ks. Kalau ada wanita yang dibilang se ksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda
malu, karena penampilan se ksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syah wat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih se ksi, lebih... dan lebih lagi.

Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!

Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan se ksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda
menjawabnya "lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki normal di jaman sekarang ini.

Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan se ksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.

Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

Allah Taala telah berfirman:

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللّٰـهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya;yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (an nuur :30)


وَقُل لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمٰنُهُنَّ أَوِ التّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟عَلَىٰ عَوْرٰتِ النِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى اللّٰـهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah merekamenahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlahmereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budakyang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yangbelum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah merekamemukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang merekasembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.  (an nuur :31)

Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak
bisa pertanggungjawabkan nantinya di Akhirat.

Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.

Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan?

So, saudaraku muslimah berjilbablah ... karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempesona dan tentunya sejuk dimata lelaki.

Sumber : https://www.facebook.com/groups/obrolan.keluaraga.islami/permalink/701431616607724/

Minggu, 05 Oktober 2014

Nama | Hukum Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : NamaHukum Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri

Pertanyaan:

Illustrasi Google
assalamualaikum Wr.Wb.
mohon bertanya apa hukumnya menambah nama suami dibelakang nama isteri, seperti misalnya HIllary clinton yg menambah nama suaminya (clinton) dari bill clinton, kalau dari lajnah daimah saudi dibilang gak boleh, adakah dari fatwa lembaga lain berpendapat lainnya atau kah sama, ataukah ada pendapat2 dari fiqh 4 mazhab yg berpendapat dalam masalah ini, mengingat ini adalah masalah kontemporere, terimakasih, mohon reply juga postingan di webnya ke e-mail saya, wass. jazakumullah khoiron



Jawaban:

Segala puji bagi Allah shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad kepada para keluarganya sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba'du:

Penisbatan istri kepada nama suaminya merupakan hal yang belum dikenal dizaman para salasus shalih dahulu, namun baru dikenal dizaman ketika kaum muslimin mulai berinteraksi dengan budaya barat yang memang tidak memiliki jati diri.

Dalam ajaran Islam seorang istri tidak boleh menambahkan nama suaminya atau nama keluarga suaminya yang terakhir setelah namanya sebagaimana banyak terjadi kepada non-muslim berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari (3508) bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلَّا كَفَرَ ، وَمَنْ ادَّعَى قَوْمًا لَيْسَ لَهُ فِيهِمْ – أي نسب - فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Artinya: (tidaklah seseorang mendakwakan kepada selain ayahnya sedangkan dia mengetahuinya kecuali dia telah kafir, barangsiapa yang mendakwakan kepada suatu kaum sedangkan dia tidak memiliki nasab dari mereka, maka hendaklah dia memesan tempatnya dalam neraka).

وقال صلى الله عليه وسلم : ( مَنْ انْتَسَبَ إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ .. فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ) رواه ابن ماجة (2599) وصححه الألباني في صحيح الجامع (6104

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (Barangsiapa yang menisbatkan dirinya kepada selain ayahnya, maka baginya laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya) HR Ibnu Majah(2599) dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ (6104).

Dalam dua hadits diatas ada ancaman keras bagi yang mengganti nama ayahnya atau keluarganya dan menisbatkan dirinya kepada keluarga atau kaum yang bukan asalnya.

Disamping itu perbuatan ini juga merupakan tasyabuh (menyerupai) orang-orang kafir, karena tradisi yang tercela ini tidak pernah dikenal kecuali dari mereka, dan dari merekalah sebagian kaum muslimin yang awam mengadopsinya.

Dalam perbuatan itu juga ada unsur pengingkaran seorang wanita kepada keluarganya dimana hal itu bertentangan dengan sifat kebajikan, ihsan dan akhlak yang mulia.

Sesungguhnya sangat banyak pengaruh dari tasyabuh dengan orang-orang barat dalam hal pemberian nama, diantaranya yang banyak terjadi sekarang ini yaitu dengan menghapus antara namanya dan bapaknya sebutan bin atau binti, yang dahulu sebabnya adalah karena sebagian keluarga mengangkat sebagian orang menjadi anak angkat, sehingga mereka menambahkan nama mereka dibelakangnya, maka jadilah mereka (fulan fulan), yaitu untuk membedakan anak kandung mereka yang dipanggil (fulan bin fulan), kemudian pada abad 14 H mereka mulai menghapus sebutan bin atau binti dari anak kandung mereka dimana hal itu merupakan perkara yang diingkari baik secara bahasa, adat maupun syar’ie.

Diantara pengaruh lain dari penisbatan istri kepada nama suaminya karena aslinya: bahwa seorang wanita haruslah dipanggil (fulanah binti fulan), bukan (fulanah istri fulan) meskipun kita tahu bahwa suami memiliki kedudukan sangat tinggi bagi istrinya, bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan seandainya sujud kepada manusia diperbolehkan niscaya seorang istri diperintahkan untuk sujud kepada suaminya.

Dalam hal ini Allah Ta’alaa berfirman:

{ ادعوهم لآبائهم هو أقسط عند الله } [ الأحزاب:5]

Artinya: (panggilah mereka kepada bapak-bapak mereka itu lebih adil disisi Allah) [QS Al-Ahzab:5].

Perintah ini tidak hanya berlaku di dunia tetapi juga di akhirat sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

قال النبي صلى الله عليه وسلم " إن الغادر يرفع له لواء يوم القيامة ، يقال هذه غدرة فلان بن فلان " . رواه البخاري (5709) ، ومسلم (3265).

“Sesungguhnya pengkhianat akan dikibarkan untuknya bendera pada hari kiamat, lalu dikatakan inilah pengkhianatan fulan bin fulan” HR Imam Bukhari (5709) dan Muslim (3265).

Syeikh Bakr Abu Zaid hafidhohullah berkata: ini termasuk rahasia dalam syariat, karena penisbatan kepada bapak lebih kuat untuk dikenal, dan lebih dalam untuk dibedakan, karena bapak adalah yang memiliki hak kepemimpinan atas anaknya dan ibu anaknya di rumah dan di luar. Oleh karena itu bapak muncul dalam perkumpulan dan pasar-pasar, dan dia rela menempuh bahaya dalam safarnya untuk mendapatkan rizki yang halal dan berusaha demi kebaikan dan kelancaran urusan mereka, maka sangat pantas untuk menisbatkan anak kepadanya bukan kepada ibu-ibu mereka yang diperintahkan oleh Allah Ta’alaa dalam firman-Nya (Dan diamlah kalian dalam rumah kalian) [QS Al-ahzab:33]. Lihat kitab Tasmiyatul Maulud: 30.

Oleh karena itu: karena tidak adanya hubungan nasab antara suami dan istri maka bagaimana bisa ditambahkan kepada nasabnya, kemudian barangkali suatu saat dia dicerai, atau suaminya mati, lalu menikah dengan pria lain, maka apakah penisbatan kepada suaminya akan senantiasa berubah ketika dia hidup dengan pria lain ?

Ditambah lagi bahwa penisbatan kepada ayahnya berkaitan dengan hukum-hukum warisan, nafkah, kemahraman dan lain-kain maka penisbatannya kepada suaminya akan merusak semua itu.

Kemudian ketika suami menisbatkan dirinya kepada bapaknya lalu apa kaitan istri dinisbatkan kepada bapak mertuanya ? Tentu ini adalah sesuatu yang menyimpang dari akal sehat dan kenyataan.

Tidak kita temukan dalam sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menunjukkan bahwa istri dinisbatkan kepada suaminya, bahkan ini merupakan perkara baru yang tidak ditetapkan oleh syariat Islam, karena para istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu para ibu kaum mukminin menikah dengan manusia yang paling mulia nasabnya namun tidak seorang dari mereka yang dinisbatkan kepada nama beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan mereka semua masih dinisbatkan kepada ayah mereka meskipun kafir, demikian pula para istri sahabat radhiallahu anhum dan yang datang setelah mereka tidak pernah mengganti nasab mereka.

Kesimpulannya kita sebagai muslim yang memiliki jati diri, yang taat kepada Allah Ta’alaa dan mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendaklah menghindari hal-hal seperti ini karena adanya larangan tasyabuh dengan mereka apalagi biasanya hal itu hanya ditujukan untuk mencari sensasi.

Wallahu A’lam

Sumber : http://m.voa-islam.com/news/konsultasi-agama/2010/08/19/9326/hukum-menambah-nama-suami-di-belakang-istri/

Jumat, 03 Oktober 2014

Qurban | Dasar Hukum Qurban dan Pengertian Qurban

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Qurban | Dasar Hukum Qurban dan Pengertian Qurban

Illustrasi  Hewan Qurban
Dasar Hukum Qurban adalah Sunnah Muakkadah (Sunnah yg dianjurkan) bagi yang mampu dan Mau Melaksanakannya. Hikmah dari Qurban yang mesti kita pelajari, karena dengan berkurban berarti kita telah meniru perbuatan baik ummat sebelum Nabi Muhammad saw dan menumbuhkan jiwa sosial serta kebersamaan dalam menegakkan agama Islam dari Alloh SWT.

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُم مِّن شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ
Artinya : “Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). “ (QS. Al Hajj : 36)

Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (Al Hajj: 34).

DEFINISI DAN PENGERTIAN QURBAN (KURBAN)

Qurban atau Kurban (bahasa Arab الأضحية,التضحية), secara harfiah berarti hewan sembelihan. Dalam terminologi syariah, Qurban (kurban) adalah hewan yang disembelih pada hari raya Idul Adha karena sebab lebaran dengan niat ibadah mendekatkan diri pada Allah. Ibadah kurban dilakukan pada tanggal 10 (hari nahar) bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bulan Hijriah.

DALIL DASAR QURBAN

- QS Al Kautsar 108:2 فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. 
- Hadits sahih riwayat Muslim

خرجنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم مهلين بالحج ، فأمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نشترك في الإبل ، والبقر ، كل سبعة منا في بدنة


Artinya: Kami keluar bersama Rasulullah berihram haji, lalu Nabi memerintahkan kami untuk patungan (kurban) dari hewan unta dan sapi. Setiap 7 (tujuh) orang dari kami berkurban 1 unta.


  • Hadits riwayat jamaah (segolongan ahli hadits)

نحرنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم البقرة عن سبعة ، والبدنة عن سبعة

Artinya: Kami berkurban sapi bersama Nabi Muhammad untuk 7 (tujuh) orang dan 1 (satu) unta untuk 7 (tujuh) orang.


  • Hadits
ويذبح عن كل واحد منهم شاة أو يذبح بقرة أو بدنة عن سبعة

Artinya: Kambing atau domba hanya untuk kurban satu orang. Sedang sapi dan unta untuk 7 orang.


  • Hadits sahih Bukhari dan Muslim (muttafaq alaih)

أن النبي صلى الله عليه وسلم ضحى بكبشين أملحين أقرنين ذبحهما بيده وسمى وكبر


  • Hadits sahih riwayat Bukhari

كان النبي صلى الله عليه وسلم يذبح وينحر بالمصلى

HUKUM QURBAN

Hukum berkurban itu sunnah muakkad (sangat dianjurkan) menurut jumhur (mayoritas ulama). 

Sebagian ulama yang lain menganggap hukum berkurban itu wajib bagi orang yang kaya, dan tidak wajib bagi yang miskin. Ulama yang berpendapat demikian adalah Rabi'ah, Al-Auza'i, Hanifah, Ahmad dalam satu riwayat dan sebagian madzhab Maliki dengan dasar QS Al-Kautsar ayat 2 di atas dan berdasar hadits di mana Nabi bersabda: ( من وجد سعة فلم يضح فلا يقربن مصلانا) 


WAKTU PENYEMBELIHAN QURBAN

  • Waktu menyembelih hewan kurban mulai setelah terbitnya matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah atau lebaran Idul Adha setelah selesainya shalat Idul Adha dan khutbahnya.
  • Waktu utama untuk menyembelih hewan kurban adalah hari raya Idul Adha sebelum tergelincirnya matahari (sebelum Dzuhur)
  • Penyembelihan qurban berlaku sejak pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah atau hari raya Idul Adha sampai terbenamnya matahari tanggal 13 Dzulhijjah atau hari terakhir hari tasyrik (tashriq). 
Jadi waktu menyembelih qurban ada 4 hari yaitu tanggal 10 Dzulhijjah sampai sebelum terbenam matahari tanggal 13 Dzulhijjah.


BACAAN DO'A DAN NIAT SEBELUM MENYEMBELIH QURBAN
Yang terpenting saat akan menyembelih adalah membaca bismillah 
(lihat, QS. Al-An'am: 118 dan 121) selain itu bacaan doa dan niat di bawah hukumnya sunnah.

Saat akan menyembelih qurban, penyembelih hendaknya membaca doa dan niat berikut (berdasarkan hadits sahih riwayat Abu Daud:

Doa sebelum menyembelih (saat di depan hewan kurban):
إني وجهتُ وجهيَ للذي فطر السماوات والأرض حنيفاً على ملة إبراهيم، وما أنا من المشركين، قل إن صلاتي ونُسُكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين، لا شريك له، وبذلك أمرِتُ، وأنا أولُ المسلمين، اللهم منك ولك

Doa saat akan menyemeblih hewan (pisau sudah dekat leher hewan) apabila menyembelih sendiri :
بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنِّي

Artinya: Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku.

Doa/niat saat akan menyembelih hewan apabila mewakili orang lain
.....بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنْ 

Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dari ... (sebutkan namanya).

Doa/niat saat akan menyembelih hewan apabila untuk diri sendiri dan mewakili orang lain

بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنِّي
َاَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ وَآلِ فُلَانٍ

Artinya: Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku.
Ya Allah, terimalah kurban dari fulan dan keluarga fulan," (dengan menyebut namanya).


HEWAN TERBAIK UNTUK QURBAN

  • Hewan hewan lebih baik dari yang kurus.
  • Hewan warna putih lebih baik daripada yang hitam atau kelabu.
  • Sunnah yang bertanduk.
  • Urutan jenis hewan yang paling utama untuk kurban adalah: unta, sapi, kambing, domba.
  • Binatang jantan normal lebih baik dari yang dikebiri atau yang betina


HIKMAH BERKURBAN

  • Sebagai ungkapan rasa syukur pada Allah atas nikmat-nikmat yang diberikan.
  • Untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim.
  • Melapangkan dada 
  • Menghilangkan sifat kebinatangan (Hewan) pada diri manusia

HUKUM QURBAN NADZAR

Orang yang bernadzar untuk berqurban, maka hukumnya menjadi wajib untuk melaksanakannya. Di samping itu, harus diingat 2 poin penting berikut:

1) Untuk nadzar kurban wajib membagikan seluruh daging hewan qurbannya dan yang berkurban tidak boleh memakan dagingnya menurut madzhab Syafi'i, Hanafi, dan sebagian madzhab Hanbali.

2) Apabila hewan qurban nadzar beranak, maka anaknya ikut menjadi korban nadzar menurut madzhab Syafi'i dan Hanbali.

ORANG YANG DISUNNAHKAN BERKURBAN

  • Orang yang mampu membeli hewan qurban dan melebihi kebutuhannya sendiri dan kebutuhan keluarga yang wajib dinafkahi pada hari Idul Adha, hari Tashriq (Tasyrik).
  • Sunnah bagi musafir, dan haji.
  • Anak kecil tidak sunnah berkurban.

USIA MINIMUM HEWAN QURBAN

  • Kambing: sempurna berusia 1 (satu) tahun dan masuk usia (dua) tahun.
  • Domba: sempurna berusia 6 (enam) bulan dan masuk bulan ke-7 (tujuh).
  • Sapi: sempurna berusia 2 (dua) tahun dan masuk tahun ketiga.
  • Unta usempurna berusia 5 (lima) tahun, masuk tahun ke-6.

HUKUM KURBAN KOLEKTIF (GABUNGAN)
Hukumnya boleh berkurban secara kolektif atau gabungan lebih dari satu orang untuk satu ekor hewan sapi, kerbau atau unta dengan rincian sebagai berikut:

  • 1 (satu) ekor unta dapat dibuat kurban untuk 7 (tujuh) orang.
  • 1 (satu) ekor sapi atau kerbau dapat dibuat kurban untuk 7 (tujuh) orang.
  • 1 ekor kambing/domba untuk kurban tidak boleh dimiliki oleh lebih dari 1 orang tapi boleh diniatkan pahalanya untuk 2 orang atau lebih. 
Lihat rinciannya di bawah.

PENDAPAT BAHWA KAMBING BOLEH UNTUK LEBIH DARI 1 (SATU) ORANG

Mayoritas ulama berpendapat bahwa kambing atau domba hanya untuk kurban 1 (satu) orang. Tidak boleh untuk 2 (dua) orang atau lebih. Tapi ada pendapat ulama fiqih klasik yang membolehkan dengan argumen dan dalil sbb:


  • Hadits sahih riwayat Abu Daud
سألت أبا أيوب الأنصاري كيف كانت الضحايا على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال كان الرجل يضحي بالشاة عنه وعن أهل بيته يأكلون ويطعمون حتى تباهى الناس فصارت كما ترى

Artinya: Aku bertanya pada Abu Ayyub Al-Anshari bagaimana kurban pada zaman Rasulullah. Al Anshari menjawab: ...seorang laki-laki berkurban dengan kambing untuk dirinya sendiri dan keluarga (ahli bait)-nya...


  • Hadits sahih riwayat Hakim
 كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يضحي الشاة الواحدة عن جميع أهله 

Artinya: Rasulullah pernah berkurban dengan satu kambing untuk seluruh umatnya.


  • Hadits أنه ذبح كبشا عن أمته 
Artinya: Bahwa Nabi Muhammad menyembelih (kurban) seekor kambing untuk umatnya.

- Muhammad bin Abdurrahman bin Abdurrahim Al-Mubarakpuri dalam Tuhfadzul Ahwadzi syarah Abu Daud mengatakan (mengomentari hadits di atas) bahwa dari ketiga hadits di atas, sebagian ulama berpendapat bahwa kambing atau domba boleh untuk dijadikan hewan kurban lebih dari 1 (satu) orang. Ini adalah pendapat Malik, Ahmad, Laits dan Auza'i (lihat kitab Atta'liq almumjid التعليق الممجد)


  • Imam Malik dalam Al-Muwatta' mengatakan:

وهو نص صريح في أن الشاة الواحدة تجزئ عن الرجل وعن أهل بيته وإن كانوا كثيرين وهو الحق

Artinya: hadits di atas adalah nash yang jelas bahwa kambing satu sah untuk dijadikan kurban bagi satu orang laki-laki dan keluarganya walaupun keluarganya banyak.


  • Asy-Syaukani dalam Nailul Autar


وَالْحَقُّ أَنَّ الشَّاةَ الْوَاحِدَةَ تُجْزِئُ عَنْ أَهْلِ الْبَيْتِ , وَإِنْ كَانُوا مِائَةَ نَفْسٍ أَوْ أَكْثَرَ كَمَا قَضَتْ بِذَلِكَ السُّنَّةُ

Intinya: kurban satu kambing boleh diperuntukkan untuk satu orang dan keluarganya (ahlul bait) atau orang lain tapi harus di bawah kepemilikan 1 orang artinya tidak boleh 2 orang atau lebih saweran/kongsi untuk membeli 1 kambing. 

Pendapat jumhur ulama, kambing hanya untuk satu orang. Menurut ulama yang berpandangan bahwa kambing hanya untuk kurban satu orang, hadits di atas berlaku dalam segi pahalanya. Tapi kurbannya tetap untuk satu orang.

Sumber : Berbagai Sumber

Copyright @ 2013 ilmu tentang islam.