Selasa, 25 Maret 2014

Menenal MOKHSA LELUHUR NUSANTARA

Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Menenal MOKHSA LELUHUR NUSANTARA



Albert Einstein: “Semua kenyataan yang terlihat sesungguhnya hanyalah ilusi, sebuah tipuan mata yang sangat kuat dan sulit dihapuskan“. pernyataan Einstein ini mungkin membuat banyak orang bingung mengartikannya, tetapi itulah kebesaran Allah SWT yang ia ketahui sepanjang hidupnya. "Manusia adalah produk hi-tech tercanggih" ujar R. Galvin (Chairman Motorola Group). "otak manusia telah menipu manusia sendiri" Bertrand Russle penulis buku "The ABC of Relativity". Para cendikiawan ini tak main-main dengan ucapannya, karena riset mereka telah menelan triyunan dollar amerika menemui kenyataan bahwa apa yang mereka buat dan mereka jual sebagai "MATERI" / "BENDA" / "BARANG" sesungguhnya hanya ILLUSI / TIPUAN. 
berangkat dari manusia yang mencari tahu tentang dirinya maka penemuan ada: saat ini sebagian besar manusia mengangap dirinya sama dengan BENDA karena bisa dilihat, dirasakan dan tercium.....dan artinya ghaib adalah yang tidak terlihat, tersembunyi, hilang, lenyap. 
coba kita perhatikan dan kita renungkan siapa yang sebenarnya kita (manusia) ini. sebuah BENDA diurai menjadi MOLEKUL diurai menjadi ATOM (tak berbau) diurai lagi jadi PARTIKEL diurai lagi menjadi gelombang KUANTA (tak terlihat) diurai lagi menjadi ENERGI (bertenaga) maka? Bahan dasar semua benda di dunia ini adalah ruang hampa......sesungguhnya kita tidak pernah punya apa-apa kecuali jiwa kita yang abadi (NYATA) dan dunia materi yang kita puja hari ini adalah ILLUSI. “Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS. Al-An’Am: 32). 
begitu pula manusia yang menganggap dirinya BENDA, maka ia memulai membual tentang kehadirannya dengan menyebut NASIB (terasa, terlihat, berbau) bila diperdalam dengan pertanyaan kenapa maka disebut dari sifatnya (tak berbau), kenapa? krn kebiasaan, kenapa? krn perbuatan, kenapa? krn pikiran dan kenapa krn perasaan (tak terlihat)...maka apa yang diidolakan manusia di dunia hari ini adalah PIKIRAN-nya. Fisik manusia pun adalah Illusi, karena ia berasal dari ketiadaan dan berakhir kepada ketiadaan pula. Sedangkan ruh wadah perasaan tetaplah milik Allah Sang Maha Pencipta. maka "Yang Ada sesungguhnya Tiada (phisik) dan Yang Tiada sesungguhnya Ada (perasan)", maka perasaan (senang, takut, cemas, khawatir) kembali pada sumbernya yaitu “TUHAN“. 

Lalu bagaimana mempergunakan perasaan ini agar bermanfaat bagi diri kita? Jaga hubungan perasaan kita dengan TUHAN, yang terhubung langsung, jaga dengan IKHLAS. Ikhlas adalah keterampilan untuk berserah diri, menyerahkan segala pikiran (keinginan, harapan, cita-cita) kepada TUHAN, maka manusia yang ikhlas (tak memasukan illusi benda didalam perasaannya) akan terhubung langsung dengan 'perasaan' Tuhan, karena perasaan tak dapat menyimpan memori benda. 

demikian pula dengan ilusi manusia terhadap tubuhnya (benda) maka ia akan melihatnya ganteng, cantik, molek/atletis, tetapi dengan perasaan IKHLAS maka ia akan melepaskan memori tersebut, dimana kematian manusia adalah proses melepaskan memori secara paksa. sedangkan keikhlasan membawa 'tubuh' ke dalam perasaan, maka tubuh kita menyatu dalam perasaan karena ia ghaib. dan sekali lagi diulang yang ghaib tak akan tampak di alam ilusi/khayalan krn ia benar di alam nyata (akherat). 

hanya manusia ikhlas yang mampu menyatukan 'tubuh'nya ke dalam perasaan dan melalui membawa ke dunia pararel (Quantum) yang terhubung dengan gelombang energi inilah yang disebut "MOKHSA". pemindahan ini terjadi pada spektrum gelombang energi yang sama namun berbeda kuadran frekwensinya. bagi manusia awam perpindahan perasaan dapat terjadi tanpa membawa memori materi/benda/tubuh tetapi bagi manusia ikhlas mampu merubah tubuhnya menjadi energi & otomatis masuk dalam kuadran gelombang energi yang berada di dalam otak bawah sadarnya. pendapat ini didukung oleh Jose Silve, pendiri "Silva Mind Methode": "Tingkat optimum untuk berpikir adalah 10 hz ( Alfa ) yg merupakan frek. Optimum utk melatih kecerdasan semua indra manusia dan pintu masuk ke (hati) bawah sadar. Hanya 10% yg sanggup berfikir di frekwensi ini secara alamiah, selebihnya perlu dilatih untuk itu". 

Leluhur Nusantara mengetahui hal ini dari Nabi SYS atau SYITS, yang sering disebut SEMAR karena beliau rajin menjaga perasaan dengan Allah yang menjadi sumber ilmu pengetahuannya, maka kekuatan ikhlasnya menyebabkan dirinya tampak samar-samar ("semar") sebagaimana manusia tak dapat melihat perasaan manusia lainnya, maka kekuatan perasaan memudarkan ilusi "benda tubuh" ke dalam energi. ini yang menjelaskan bagaimana proses MOKHSA para leluhur nusantara krn mereka telah ikhlas dan membawa perasaannya kepada Sang Khalik untuk menghindarkan mereka dari fitnah 'illusi' dunia. Pancaran gelombang magnet yang sangat kuat di bhumi nuswantara (moda transportasi), ketersediaan fasilitas hidup di alam yang melimpah (syukur) dan ilmu Illahi (dibawa dan dicontohkan para Nabi/Rasul) diketahui dan dimanfaatkan leluhur/raja2 nusantara untuk mengendalikan Kerajaan Illahi. 

Kehidupan ini pararel dalam energi, maka manusia yang terlahir dari energi akan dapat melihat energi lainnya, contoh seorang ibu akan menjauhkan anak bayinya dan anak yang belum dapat bicara untuk menjauhi dari halaman rumah....kenapa karena otak dan tubuh bayi masih dalam bentuk separoh energi maka ia dapat merasakan gelombang energi dalam spektrum yang sama dan ketika dia mulai bicara maka ia dapat menyimpan memori ilusi "benda" dalam fasad otak yang mengakibatkan 'tergesernya' energi universal ke dalam 'energi ego' yang sudah terkena virus memori benda/keinginan/nafsu hingga kelak saat sakratul maut perpindahan yang dipaksa manusia dapat melihat kembali 'perasaaanya'. demikian, wallahualam bhisawab. 

Sumber :https://www.facebook.com/groups/nusantara.discuss/permalink/684933524871493/

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 ilmu tentang islam.