Bismillahirrahmanirrahim....
Artikel - Bela Muslim, Menteri Jerman Sebut Islam Bagian Dari Masyarakat
Wolfgang Schauble |
Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schauble pada sebauh pertemuan kelompok Eropa di markas besar Uni Eropa (14/3). Pada suatu kesempatan Schauble menyatakan dukungan dan pembelaannya untuk Muslim di Jerman, mengatakan bahwa Muslim adalah bagian dari Jerman. (Foto: Getty Images)
BERLIN (Berita SuaraMedia) – Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schauble telah membela minoritas Muslim negara tersebut, mengatakan bahwa Islam adalah bagian darimasyarakat dan menyerukan untuk menghentikan diskriminasi anti-Muslim, kantor berita harian The Local memberitakan.
"Kami memiliki setiap kepentingan dalam mengatakan bahwa Islam adalah sebuah bagian dari negara kami dan dalam mengundang Muslim untuk menilai apa yang kami telah capai di Dunia Barat," Schauble mengatakan pada edisi terbaru majalan politik Cicero.
Ia mengatakan bahwa agama, keyakinan, demokrasi dan hak asasi manusia universal semuanya adalah sejajar.
Komentar-komentar Schauble mengikuti kegemparan yang disebabkan oleh Menteri Dalam Negeri baru, Hans-Peter Friedrich, yang mengatakan bahwa Islam tidak memiliki sejarah di Jerman.
Jerman memliki antara 3,8 dan 4,3 juta Muslim, menyusun sekitar 5 persen dari keseluruhan 82 juta populasi, menurut studi yang diselenggarakan pemerintah.
Oktober lalu, Presiden Jerman Christian Wulff mengatakan bahwa Islam adalah bagian dan balutan dari masyarakat Jerman berdampingan dengan keyakinan tradisional agama Kristianitas dan Yudaisme.
Bagaimanapun juga, Jerman telah menumbuhkan perselisihan pada kehadiran Muslim baru-baru ini, dengan sebuah perdebatan yang memanas tentang imigrasi Muslim ke dalam negara tersebut.
Kontrovresi tersebut telah dipicu oleh bankir pusat Thilo Sarrazin, yang menuduh para imigranmerusak masyarakat yang menjadi kurang intelijen karena para imigran Muslim tersebut.
Kanselir Jerman Angela Merkel meningmbang, mengatakan bahwa multikulturalisme telah gagal di Jerman.
Sebuah poling baru-baru ini oleh Universitas Munster menemukan bahwa Jerman memandang Muslim lebih dengan cara negatif dari pada para negara tetangga Eropa lainnya.
Kantor berita harian Der Spiegel telah memperingatkan Agustus lalu bahwa negara tersebut menjadi tidak toleran terhadap minoritas Muslimnya.
Schauble meminta para imigran untuk berintegrasi ke dalam masyarakat Jerman.
Seruannya tersebut datang dalam menanggapi sebuah seruan oleh Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan bulan lalu bagi para imigran Turki di Jerman untuk mempelajari kebudayaan Turki sebelum Jerman.
Erdogan juga telah mengkritisi kebijakan-kebijakan Jerman meminta para orang asing untuk mengabaikan kebudayaan dan bahasa asal mereka, memicu perselisihan di negara Eropa.
Bagaimanapun juga, Schauble mengatakan bahwa ia tidak merasa khawatir bahwa Turki akan menutup anak-anak mereka dari masyarakat Jerman.
"Ketika Anda melihat apa yang para wanita muda dari keluarga yang berorientasi tradisi terutama yang mereka capai di samping perlawanan dari keluarganya, dan kekuatan apa yang ada di dalam generasi muda tersebut, Anda dapat kagum – dan merasa senang," ia mengatakan.
Sampai 2010, ada sebuah perkiraan 3,5 juta orang berasal dari Turki yang tinggal di Jerman. (ppt/oi)
0 komentar:
Posting Komentar